Paus Fransiskus pada Rabu mengutuk pembantaian warga Palestina di dekat perbatasan Gaza-Israel, dengan mengatakan bahwa kematian hanya akan menyebabkan lebih banyak kekerasan, dan menyerukan pembicaraan untuk membawa keadilan dan perdamaian ke Timur Tengah.
"Saya mengungkapkan rasa sakit mendalam saya bagi yang tewas dan terluka dan saya dekat dalam doa dan kasih sayang kepada semua yang menderita," katanya kepada puluhribuan orang di pertemuan umum di alun-alun Santo Petrus.
"Saya ulangi bahwa penggunaan kekerasan tidak pernah mengarah ke perdamaian. Perang melahirkan perang dan kekerasan melahirkan kekerasan," katanya tegas.
Pasukan Israel membunuh 60 warga Palestina di dekat perbatasan Gaza-Israel pada Senin dalam unjuk rasa menentang pembukaan kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem, pada hari paling berdarah di Gaza sesudah bertahun-tahun.
Fransiskus, yang mengunjungi Israel dan Palestina pada 2014, meminta kedua pihak dan masyarakat dunia melipatgandakan upaya "sehingga pembicaraan, keadilan dan perdamaian menang".
Pada Desember, ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keputusan memindahkan kedutaan itu, Fransiskus menyeru "status quo" Yerusalem dihormati, dengan mengatakan bahwa ketegangan baru di Timur Tengah akan semakin mengobarkan perang di dunia.
Sebelumnya, ketika berbicara dalam pertemuan dengan sekelompok veteran Perang Dunia Kedua asal Polandia, ia mengatakan, "Kita tidak pernah belajar."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: