PT Marga Utama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), memulai pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar, Sulsel. Menggandeng Wika Beton selaku kontraktor dan Nippon Koei-Indo Koei selaku konsultan, megaproyek senilai Rp2,2 triliun itu diproyeksikan tuntas dalam 22 bulan mendatang.
Direktur Operasi dan Teknik PT Bosowa Marga Nusantara, Ismail Malliungan, mengatakan tol layang pertama di Kota Makassar tersebut dibangun menggunakan teknologi mutakhir berupa box girder. Itu merupakan teknologi teranyar untuk konstruksi jalan layang. Teknologi serupa diterapkan pada proyek Simpang Susun Semanggi di DKI Jakarta.
"Pembangunan Tol Layang AP Pettarani tidak main-main, kita gunakan teknologi mutakhir box girder," ucap Ismail di sela tinjauan langsung ke area proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani, Rabu (16/5).
Direksi PT Bosowa Marga Nusantara menggelar tinjauan ke areal proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani bersama rombongan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang dipimpin langsung oleh pelaksana tugas Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical. Turut hadir perwakilan dari Wika Beton dan Nippon Koei-Indo Koei.
Ismail melanjutkan tol layang AP Pettarani dirancang dengan puncak ketinggian mencapai 19 meter di atas tanah. Konstruksi tol layang di tengah Kota Daeng itu membentang sepanjang 4,3 kilometer. Yang istimewa, dalam pengerjaan megaproyek tersebut, tidak ada sama sekali pembebasan lahan.
Selama pengerjaan konstruksi, Ismail memaparkan pengguna Jalan AP Pettarani bakal terkena dampak. Sebab kontraktor akan menutup dan membatasi setidaknya tiga lajur di sepanjang jalan. Namun penutupan diyakini hanya berlaku optimal pada malam hari, saat volume lalu lintas lebih rendah.
Pelaksana Tugas Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias Deng Ical, mengapresiasi pembangunan Tol Layang AP Pettarani yang diproyeksikan menjadi ikon baru Makassar. Tol layang dalam kota juga menjadi simbol kemajuan peradaban Sulsel, bahkan Kawasan Timur Indonesia. Toh, Tol Layang AP Pettarani merupakan tol layang pertama di Kota Daeng sekaligus pertama di luar Pulau Jawa.
"Tol layang AP Pettarani akan menjadi ikon Makassar sekaligus ikon kemajuan peradaban. Ini menjadi bukti Sulsel merupakan simpul jejaring peradaban dan pembangunan, nah masyarakat kita bisa berbangga," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: