Sebanyak 78 perusahaan nasional dan internasional serta perwakilan kementerian dan BUMN mengikuti proses lelang penyediaan infrastruktur pengelolaan sampah menjadi energi listrik, yang dilaksanakan oleh PT Tangerang Nusantara Global, BUMD Kota Tangerang.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Dadi Budaeri di Tangerang, Senin, mengatakan pemerintah Kota Tangerang telah mengadakan penjajakan pasar (market sounding) yang bekerja sama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur menjadi energi listrik.
"Program ini sangat perlu mengingat pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang semakin meningkat setiap tahun akan berdampak terhadap peningkatan volume sampah yang dihasilkan dan berpengaruh kepada kualitas lingkungan kota Tangerang," katanya. Dengan latar belakang tersebut, dirasa perlu adanya usaha untuk mengurangi volume sampah dengan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan.
"Harapan kami kemitraan ini menjadi baik dan tidak menjadi beban untuk kami," katanya.
Saat ini, Kota Tangerang telah memiliki TPA Rawa Kucing dan sebagai salah satu fasilitas utama untuk proyek pengolahan sampah berbasis energi sesuai dengan Perpres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah.
"Sekarang TPA Rawa Kucing mampu menampung sampah sekitar 1.000 ton per hari. Namun teknologinya masih tradisional jadi masih ada efeknya ke lingkungan sekitar," katanya.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi yang dapat membantu mengatasi dampak dari proses pengolahan persampahan di hilir.
"Kami akan bersikap netral terhadap siapapun yang akan mengikuti proses lelang dan berharap yang terbaik untuk bersama dengan pemkot mengatasi persoalan sampah," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat