Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Malaysia Tembus 65% dari PDB, Mahathir Bakal Potong Gaji Menteri

Utang Malaysia Tembus 65% dari PDB, Mahathir Bakal Potong Gaji Menteri Kredit Foto: Reuters/Olivia Harris
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Malaysia akan mencoba memangkas utang nasionalnya sebesar 1 triliun ringgit ($251,67 miliar), sekitar 65 persen dari PDB, dengan membatalkan atau mempertimbangkan kembali beberapa proyek dan memotong gaji para menteri, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan pada hari Rabu (23/5/2018).

Mahathir, (92), memimpin koalisi oposisi untuk kemenangan mengejutkan dalam pemilu bulan ini setelah berkampanye tentang meningkatnya biaya hidup dan janji untuk membersihkan korupsi di tingkat tertinggi pemerintahan.

Mahathir mengatakan utang nasional ekonomi terbesar ketiga Asia Tenggara itu adalah 65 persen dari PDB, dan awal pekan ini menyalahkan pelanggaran oleh pemerintah sebelumnya, yang dipimpin oleh perdana menteri terguling Najib Razak.

"Saya telah diberitahu bahwa utang kami sebenarnya 1 triliun ringgit, tetapi hari ini kami dapat mempelajari dan mencari cara untuk mengurangi utang ini," tuturnya pada konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (23/5/2018).

Mahathir menambahkan bahwa gaji menteri kabinet akan dipotong 10 persen dan bahwa pemerintahnya akan memutuskan "segera" tentang apakah akan melanjutkan proyek kereta berkecepatan tinggi Singapura-Kuala Lumpur.

"Ini akan dikelola oleh Menteri Keuangan dan dalam proses perampingan kami, tidak ada yang dengan gaji lebih rendah akan terpengaruh," tambahnya.

Najib mengatakan sebelumnya bahwa utang nasional berada di bawah pagu yang ditetapkan pemerintah sendiri sebesar 55 persen dari PDB. Tetapi, Mahathir mengatakan banyak tokoh yang merekam posisi keuangan negara itu mungkin salah.

Najib menghadapi penyelidikan korupsi skandal multi-miliar dolar di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Sejak kekalahan elektoral, pihak berwenang telah mencari properti yang dimiliki oleh Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, dan menyita uang tunai dan barang-barang, termasuk perhiasan dan tas mewah, yang diperkirakan bernilai jutaan dolar.

Namun, Najib bersikukuh membantah melakukan kesalahan. Mahathir juga mengatakan akan meninjau pencarian oleh perusahaan AS untuk Malaysia Airlines Flight MH370 yang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014, dengan 239 orang di dalamnya, dalam salah satu misteri kecelakaan penerbangan terbesar dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: