Para pengusaha di Tanah Air memiliki peran dan tanggung jawab besar untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Para pengusaha sebaiknya tidak memikirkan profit bisnis semata.
Pendiri Triputra Grup TP Rachmat mengatakan para pengusaha memiliki potensi besar menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di Indonesia. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, ia menyampaikan tiga pesan kepada para pengusaha, yakni mengembangkan usaha secara maksimal, menjadi social enterprise yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, dan menjadi panutan bagi masyarakat.
"Saya menyampaikan tiga pesan ini untuk para next entrepreneur. Saya sadar mengimplementasikan hal ini sangat sulit, tapi kita harus berusaha untuk melaksanakan hal tersebut dengan sebaik-baiknya," katanya di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
TP Rachmat menjelaskan alasan tiga hal tersebut sangat krusial untuk diimplementasikan pada saat ini. Pertama, para pengusaha yang mengembangkan usaha secara maksimal akan turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ia memberi contoh negara seperti China dan Korea Selatan yang mengalami peningkatan ekonomi berkat peran serta social enterprise di negara tersebut.
Secara khusus, China berhasil mengentaskan kemiskinan hanya dalam waktu 30 tahun berkat kolaborasi positif antara pemerintah setempat dengan perusahaan-perusahaan swasta seperti Huawei, Tencent, dan Alibaba.
"Tugas pertama bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dan next entrepreneur adalah mengembangkan dan membesarkan perusahaan kalian sebesar-besarnya. Karena, hanya dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat maka bisa terjadi pengentasan kemiskinan," paparnya.
Kedua, ia menyampaikan para pengusaha harus bisa membangun usaha yang berkarakter social enterprise. Untuk membangun karakter social enterprise tersebut, para pengusaha harus berupaya untuk memberi manfaat yang luas terhadap lingkungan dan sekitar. Ia juga meminta para pengusaha untuk tidak memikirkan profit bisnis semata.
"Pesan yang kedua, perusahaan harus bermanfaat bagi sekelilingnya," ujarnya.
Ketiga, ia meminta para pengusaha untuk menjadi panutan dan role model yang baik bagi masyarakat Indonesia. Ia memberi contoh beberapa masyarakat Indonesia yang mampu bersikap disiplin ketika berada di Singapura, namun mereka kembali membuang sampah sembarangan ketika kembali ke Tanah Air.
Ia meminta secara khusus kepada para pengusaha yang terbiasa membuang limbah sembarangan untuk mengubah sikap mereka menjadi lebih baik, misalnya para pengusaha dan pabrik-pabrik yang terbiasa membuang limbah di Sungai Citarum, Jawa Barat.
"Jadi, para pengusaha tidak perlu banyak pertimbangan lagi untuk berbuat baik dan benar," pungkasnya.
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: