Mandiri Sekuritas sukses menghasilkan kinerja positif di periode awal tahun 2018. Pencapaian yang ditorehkan perusahaan di awal tahun 2018 merupakan hasil dari berbagai inisiasi strategis yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan perusahaan memperkuat posisi sebagai satu-satunya sekuritas Indonesia yang memiliki kapabilitas internasional. Sebagai pemimpin dalam inovasi pendanaan, ia memastikan Mandiri Sekuritas terus menjaga kepemimpinan sebagai investment bank terbesar dan broker lokal teraktif di pasar modal Indonesia.
"Mandiri Sekuritas berkomitmen menghadirkan layanan investment banking dan brokerage terlengkap dengan akses hingga ke pasar global. Untuk itu, kami terus berinovasi dan bersinergi dengan Grup Bank Mandiri untuk menghasilkan kinerja yang positif," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (26/5/2018).
Menurut Silvano, sinergi merupakan langkah yang sangat krusial mengingat reputasi kuat Bank Mandiri. Mandiri Sekuritas kini menjadi bagian dari komunitasi industri pasar modal internasional melalui Mandiri Securities Singapore yang diresmikan pada pertengahan tahun lalu. Dalam kurun waktu setahun, Mandiri Securities mampu menembus posisi dua besar di League Table Global Bonds di Bloomberg.
"Hingga Mei 2018, Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan tujuh penerbitan global bond senilai Rp18,8 triliun. Dengan demikian, perusahaan kini bersaing dengan para pemain global dan menguasai 13,2% pangsa pasar obligasi di kawasan regional," katanya.
Dari bisnis penjaminan emisi, perusahaan mampu melaksanakan total 16 mandat untuk obligasi dan surat utang lainnya dengan porsi senilai Rp7,04 triliun serta menguasai 13,7% pangsa pasar. Perusahaan juga berhasil merampungkan tiga mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp1,05 triliun atau mewakili 10,3% pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan yang ada.
Pionir Inovasi Pendanaan
Kondisi pasar modal yang sangat dinamis serta persaingan di industri yang semakin ketat membuka peluang bagi Mandiri Sekuritas untuk dapat melakukan berbagai upaya strategis agar mampu menjaga kinerja bisnis dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan kondisi yang demikian menantang, Mandiri Sekuritas berupaya untuk merumuskan berbagai strategi inovatif yang diharapkan mampu menopang pertumbuhan bisnis perusahaan.
Pada tahun 2017, Mandiri Sekuritas menghadirkan inovasi alternatif pendanaan guna mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Mandiri Sekuritas memperkenalkan tiga inovasi pendanaan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ketiga instrumen tersebut antara lain, sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond), serta sukses mengantar debut dua penerbitan global IDR bonds atau yang dikenal dengan Komodo Bond.
"Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat menjadi core business baru Mandiri Sekuritas serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kinerja perusahaan," ujarnya.
Dengan inisiasi strategis yang dilakukan, Mandiri Sekuritas berhasil meraup pangsa pasar 5,1% di Bursa Efek Indonesia setelah mencatatkan nilai total transaksi saham sebesar Rp70,7 triliun hingga April 2018. Nilai tersebut meningkat 33% dibandingkan total transaksi saham di periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan membukukan rata-rata transaksi harian sebesar Rp853 miliar dengan komposisi 60% transaksi yang dilakukan oleh klien institusi dan 40% kontribusi dari nasabah retail atau individu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: