Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pinnacle Investment Luncurkan ETF Keenam

Pinnacle Investment Luncurkan ETF Keenam Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) hari ini meluncurkan reksa dana saham (ETF) pasif sebagai produk keenam milik Pinnacle yang mengacu pada IDX30. 

"IDX30ETF ini memiliki kode XPID yang mengikuti kinerja IDX30," ujar President & CEO PT Pinnacle Persada Investama, Guntur Putra, di Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Menurut dia, saat ini industri pengelolaan reksa dana saham sudah memiliki 19 produk ETF.

"Kali ini kami memilih IDX30 sebagai acuan karena indeks ini memiliki market cap dan likuiditas paling unggul dibanding IDX lainnya," tuturnya.

Bahkan, lanjut dia, saat simulasi dalam kurun sepuluh tahun terakhir untuk produk XPID, return yang diperoleh bisa lebih tinggi satu persen dari IDX30.

"Padahal, risiko pada ETF ini tetap sama dengan risiko di IDX30," jelasnya.

Selain itu, Perseroan juga bakal menerbitkan ETF yang mengacu pada salah satu indeks dari tiga indeks yang dirilis PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ia mengatakan bahwa ETF tersebut baru akan dikeluarkan pada  kuartal IV tahun 2018. 

"Saat ini kami tertarik untuk memilih salah satu dari tiga indeks yang baru-baru ini diterbitkan BEI. Rencananya, ETF yang baru ini akan keluar pada kuartal keempat tahun ini," katanya.

Ia mengungkapkan apabila saat ini Perseroan masih mengkaji ketiga indeks tersebut untuk dijadikan acuan bagi produk baru ETF Pinnacle yang paling lambat diterbitkan pada akhir 2018. Sebagaimana diketahui, pada 17 Mei 2018 BEI meluncurkan tiga indeks baru yang terdiri atas IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20), IDX BUMN20, dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70).

"Salah satu indeks baru tersebut akan kami jadikan acuan produk ketujuh kami," jelasnya.

Sayangnya, ia masih enggan menyebutkan salah satu dari ketiga indeks tersebut yang paling potensial untuk menjadi acuan ETF terbaru Pinnacle.

"Kami belum bisa menyebutkan indeks mana yang akan dipilih. Saat ini masih dalam kajian dan kami sedang mengevaluasi indeks-indeks tersebut," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: