Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama Ini yang Menteri Susi Tawarkan pada Jepang

Kerja Sama Ini yang Menteri Susi Tawarkan pada Jepang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan program kerja saat Rapat Kerja dengan Komisi IV di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7). Rapat kerja tersebut membahas penyempurnaan alokasi anggaran menurut fungsi, program kegiatan tahun anggaran 2018 dan membahas RKA dalam RUU APBN P 2017. | Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menawarkan kerja sama pembangunan enam Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) kepada Jepang, khususnya di Sabang, Morotai dan Natuna.

Menteri Susi dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Jumat (1/6/2018), menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya di Tokyo, Jepang, saat bertemu dengan Chairman Japanese External Trade Organization (Jetro) Hiroyuki Ishige.

Jetro merupakan organisasi perdagangan eksternal Jepang yang terkait dengan pemerintah, dan bertugas mempromosikan perdagangan dan investasi antara Jepang dengan negara lain.

Menurut Susi, pemerintah Indonesia sedang melakukan penelitian dan evaluasi dampak dari kebijakan pengembangan SKPT, baik yang berada di wilayah barat dan timur Indonesia terhadap hasil tangkapan tuna.

"Hasilnya positif. Tangkapan tuna jauh meningkat. Untuk itu, kami mengundang investor Jepang untuk berinvestasi di lokasi SKPT di Indonesia," paparnya.

Menurut dia, investasi sektor perikanan di Indonesia saat ini sangat menjanjikan.

Hal itu, ujar dia, karena terjadinya peningkatan stok ikan yang diikuti dengan surplus perdagangan sektor perikanan yang telah terlihat pada kuartal I tahun 2018 ini.

"Situasi sektor perikanan di Indonesia sekarang terus berkembang. Stok ikan lestari naik tinggi, biomassa tumbuh 3,6 kali. Surplus perdagangan komoditi perikanan pada kuartal I ini (2018) hampir USD1 miliar. Hasilnya sangat luar biasa," katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga menyatakan, penangkapan ikan tuna di Indonesia juga mengalami peningkatan sehingga nelayan tidak perlu lagi jauh ke tengah laut untuk menangkap ikan tuna.

Oleh karena itu, hal ini merupakan kesempatan besar bagi Jepang untuk melakukan investasi dalam revitalisasi industri tuna dan pembangunan SKPT yang merupakan lumbung ikan di Indonesia.

Menteri Susi juga menyampaikan, Jepang dapat membangun pelabuhan baik untuk penangkapan ikan maupun pelabuhan umum.

"Sea port-nya untuk pelabuhan umum dan pelabuhan perikanan, dual function," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: