Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Basuki: Dibutuhkan Insinyur Muda Hadapi Industri 4.0

Menteri Basuki: Dibutuhkan Insinyur Muda Hadapi Industri 4.0 Kredit Foto: KemenPUPR
Warta Ekonomi, Malang -

Menghadapi tantangan revolusi Industri 4.0 pemerintah memerlukan insinyur muda yang berani dan tangguh.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan kesiapan sumber daya keinsinyuran juga sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan nasional. 

"Pembangunan yang telah kita capai hari ini, tentunya tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keinsinyuran. Saya mengajak para insinyur untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan terus berkembang," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

Lanjutnya, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla selain berfokus membangun infrastruktur, pada tahun 2019 mulai berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Seperti kita ketahui bahwa industri 4.0 merupakan era digitalisasi, dimana dibutuhkan persaingan inovasi dan keahlian. Untuk itu butuh penguatan pembinaan SDM di Perguruan Tinggi, Politeknik, Pesantren, dan SMK," katanya. 

Basuki mengatakan, sebagai insinyur profesional, dituntut untuk memiliki terobosan yang kreatif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan. Untuk itu dibutuhkan peran organisasi profesi insinyur yang dapat membina para insinyur muda dan sebagai wadah berbagi pengetahuan guna mengikuti perkembangan zaman. 

PII sebagai organisasi profesi insinyur, dinilai Menteri Basuki merupakan organisasi yang sangat prestisius, sebab dapat mewadahi beberapa profesi keilmuan di bidang teknik. "PII diharapkan dapat mengambil peran yang maksimal dalam menyiapkan sumber daya keinsinyuran, baik sumber daya manusia maupun teknologinya yang saat ini sangat dibutuhkan," ujarnya. 

Ditambahkan Basuki, PII juga telah menjadi mitra kerja Kementerian PUPR yang banyak berkontribusi dalam pembangunan nasional, terutama dalam memberikan masukan dan ide-ide di bidang konstruksi. Di saat terbentuknya Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) beberapa waktu lalu, PII banyak turut andil dalam evaluasi sejumlah proyek konstruksi layang. 

"PII juga teribat dalam Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) khususnya dalam evaluasi kesiapan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sebagian besar konstruksinya berupa jembatan panjang. Diharapkan ke depan makin banyak lagi dukungan PII terutama dalam inovasi teknologi, agar kami mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai rencana," ujarnya.

Ia mengungkapkan salah satu bentuk inovasi dalam bidang konstruksi adalah dengan banyaknya pemanfaatan teknologi precast maupun prefabrikasi sehingga produk lebih tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya. "Dalam rangka revolusi industri 4.0 kami juga sudah akan mulai mengembangkan pemanfaatan teknologi 3D building planning," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: