IKEA berencana untuk hanya menggunakan bahan yang dapat diperbarui dan didaur ulang dalam produknya pada tahun 2030, dalam komitmen terbaru oleh grup toko global tersebut untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Inter IKEA, pemilik merek yang paling terkenal dengan perabot flat-pack berbiaya rendah, mengatakan pada Kamis (7/6/2018) bahwa upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak iklim dari masing-masing produknya lebih dari dua pertiga pada akhir dekade berikutnya.
Saat ini, 60 persen dari rentang IKEA didasarkan pada bahan terbarukan, sementara hampir 10 persen mengandung bahan daur ulang, ungkap juru bicara Inter IKEA.
"Melalui ukuran dan jangkauan kami, kami memiliki kesempatan untuk menginspirasi dan memungkinkan lebih dari satu miliar orang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, dalam batas-batas planet ini," tutur CEO Inter IKEA, Torbjorn Loof dalam sebuah pernyataan untuk menyertai 2030 dokumen strategi keberlanjutan kelompok itu.
"Kami berkomitmen untuk memimpin, bekerja sama dengan semua orang, dari mulai pemasok bahan baku sampai ke pelanggan dan mitra kami," pungkasnya, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, Jumat (8/6/2018).
Inter IKEA bergabung dengan daftar perusahaan global yang terus berusaha membuat operasi mereka lebih ramah lingkungan, meskipun ada tanda tanya apakah cukup melakukan tindakan dan apakah mereka harus melakukan upaya lebih banyak lagi.
250 perusahaan besar di dunia mencatat sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca buatan manusia, tetapi hanya sedikit yang memiliki tujuan konkret untuk membatasi peningkatan suhu, sebuah white paper Thomson Reuters Financial & Risk melaporkan pada bulan Oktober.
Rencana Inter IKEA adalah yang pertama untuk menargetkan semua toko IKEA, yang sebagian besar dijalankan oleh IKEA Group, tetapi beberapa di antaranya dijalankan oleh franchisee lain, serta rantai pasokan.
Secara total, ada 418 toko IKEA di 49 pasar. Penjualan ritel pada tahun hingga Agustus 2017 adalah gabungan sebesar €38,3 miliar (US $45,3 miliar).
Inter IKEA menetapkan apa yang disebut target berbasis sains untuk mengurangi dampak iklim dari toko dan operasi lainnya hingga 80 persen secara absolut pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2016.
Merek global termasuk H & M, Coca-Cola, dan Sony juga berkomitmen untuk target berbasis sains, yang bertujuan untuk membantu membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius, tujuan yang ditetapkan dalam perjanjian Paris tahun 2015.
Inisiatif Target Berbasis Sains adalah kolaborasi antara Proyek Pengungkapan Karbon, World Resources Institute, World Wide Fund for Nature, dan United Nations Global Compact.
Inter IKEA juga mengatakan akan menghapus semua produk plastik sekali pakai dari kisaran dan restoran di dalam toko pada tahun 2020, dan bahwa IKEA Group akan meluncurkan penjualan solusi rumah surya ke 29 pasar pada tahun 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: