Mengingat besarnya kontribusi petani kopi Indonesia terhadap pertumbuhan bisnis Starbuck Coffee, Starbucks Indonesia menyumbangkan total Rp400 juta dalam bentuk 150.000 bibit pohon kopi untuk petani kopi di Sumatra dari kampanye "Art in a Cup" yang berlangsung Maret-April 2018. Berkolaborasi dengan Pusat Dukungan Peternak Starbucks di Indonesia, upacara serah terima berlangsung di Pusat Pendukung Petani (FSC) di Berastagi, Sumatra Utara, Jumat (8/6/2018).
Kampanye Art in a Cup adalah salah satu program Starbucks Indonesia terhadap komitmen ini di mana setiap 10 cangkir yang terjual dari kampanye dikonversi menjadi 1 bibit pohon kopi untuk petani kopi Sumatera. Selain itu, 10% dari setiap kacang Sumatera yang dijual akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur di daerah petani kopi.
"Tahun ini kami berharap kami dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dari donasi yang kami kumpulkan melalui kampanye. Starbucks telah membeli kopi dari Sumaetra selama lebih dari 10 tahun sekarang, dan kami benar-benar menghargai setiap orang yang terlibat dalam setiap langkah perjalanan," kata Direktur Starbucks Indonesia, Anthony Cottan.
Bekerja sama dengan Starbucks Farmers Support Center Indonesia, donasi yang dibuat akan dialokasikan sesuai dengan petani kopi yang berada di bawah program praktik CAFE (Kopi dan Kesetaraan Pertanian), petani lokal dapat menerima akses gratis ke temuan terbaru dari ahli agronomi, termasuk sumber daya dan keahlian yang dapat membantu menurunkan biaya produksi, mengurangi hama dan penyakit, dan teknik manajemen tanah lanjutan.
"FSC menyediakan berbagai sumber daya dan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas kopi melalui praktik CAFE. Hasil panen yang baik akan mempengaruhi profitabilitas.Oleh karena itu, kami selalu berusaha memastikan masa depan kopi berkualitas tinggi untuk semua orang," kata Kepala Agronomis dari Pusat Dukungan Peternak Starbucks, Surip Mawardi.
"Starbucks selalu terlibat dalam membantu komunitas kami dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka atas kesinambungan partisipasi aktif mereka dalam membuat dampak bagi desa kami dan standar kehidupan. Mereka tidak hanya peduli dengan petani kopi, tetapi mereka juga peduli dengan kesejahteraan masyarakat sekitar masyarakat," ujar Kepala Desa Suka Mbanyak, Wakil Sembiring.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: