Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituding Pro Israel, Starbucks Indonesia Buka Suara

Dituding Pro Israel, Starbucks Indonesia Buka Suara Kredit Foto: Unsplash/Lingchor
Warta Ekonomi, Jakarta -

Starbucks menjadi salah satu brand yang dituding memberikan dukungan terhadap Israel yang saat ini tengah gencar melakukan penyerangan ke Gaza. Namun, belum lama ini pihak manajemen brand kedai kopi itu akhirnya buka suara.

Secara tegas, manajemen Starbucks Indonesia mengaku tidak pernah mendukung aksi kekerasan yang bisa merusak perdamaian dunia.

"Kami dengan tegas menyatakan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan, sepenuhnya mendukung usaha perdamaian di dunia," tulis Starbucks di laman resminya, dikutip Jumat (17/11/2023).

Baca Juga: Harga Saham Pengelola Starbucks Indonesia Ambruk di Tengah Aksi Boikot Produk Israel

"Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel dengan cara apa pun," ungkapnya.

Manajemen pun membantah adanya aliran dana perusahaan yang disalurkan untuk membantu pihak Israel.

"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat," terangnya.

Lebih lanjut, pihak Starbucks mengaku ikut prihatin dengan adanya ribuan orang yang menjadi korban.

"Melihat situasi global yang terjadi saat ini, Starbucks Indonesia turut berduka cita dan menyatakan simpati yang terdalam bagi mereka yang menjadi korban, terluka, terlantar, dan terkena dampak akibat aksi yang keji," sebutnya.

Baca Juga: Israel Sesumbar Akan Kejar Hamas di Mana pun!

Terakhir, manajemen Starbucks memastikan bahwa pihaknya selalu berusaha untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan bisnisnya.

"Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan yang positif berinvestasi pada kemanusiaan dan kesejahteraan semua orang yang terhubung dengan kami," tulisnya.

Sebagaimana diketahui bahwa belakangan ini banyak orang di media sosial mulai menyuarakan aksi boikot produk yang diduga berafiliasi dengan Israel. Starbucks pun menjadi salah satu merek yang masuk dalam daftar produk tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: