Warung dadakan yang terbuat dari bambu dan terpal bermunculan di jalur mudik, tepatnya di sepanjang jalur pantura wilayah Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Warung ini mulai dibangun sejak beberapa hari terakhir. Mudah-mudahan berkah dan mendapatkan tambahan uang untuk Lebaran nanti," kata Didin, salah seorang pedagang di warung dadakan jalur mudik Karawang, Sabtu.
Ia mengaku tidak hanya pada musim mudik Lebaran tahun ini membuka warung dadakan. Pada musim mudik Lebaran tahun lalu, dirinya juga memanfaatkan ramainya jalur pantura dengan membuka warung dadakan. Di warung dadakan itu, pedagang menawarkan aneka makanan dan minuman sederhana, mulai dari mi instan, air mineral, kopi, minuman dingin, dan lain-lain.
Untuk membuka warung dadakan, sejumlah pedagang warung dadakan mengaku menghabiskan modal sekitar Rp2-3 juta. Modal itu digunakan untuk biaya pembangunan warung dadakan hingga belanja aneka makanan dan minuman yang dijajakan.
Seorang warga Karawang lainnya yang membuka warung dadakan, Yuni, juga mengaku hampir setiap tahun dirinya membuka warung dadakan setiap musim mudik Lebaran.
"Setiap tahun (musim mudik), sejak tiga tahun lalu saya selalu membuka warung dadakan. Karena ya lumayan untungnya," kata dia.
Berkaca pada musim mudik Lebaran tahun lalu, saat arus mudik di jalur pantura dipadati kendaraan, dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp1-2 juta per hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: