Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tol Palimanan dan Cipali Mulai Diserang Arus Balik

Tol Palimanan dan Cipali Mulai Diserang Arus Balik Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arus balik kendaraan melalui Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) dan Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Senin atau H+2 Lebaran mulai padat.

Pada pukul 12.30 WIB, antrean kendaraan arah Jakarta mulai merayap sepanjang tiga kilometer sejak Km 193.800 sampai simpang Palimanan. Selepas gardu pembayaran di Palimanan arus mulai mencair dan kembali merayap sepanjang satu kilometer menjelang tempat istirahat atau rest area di Km165.

Agus Hartoyo, manager Lalu Lintas Jasa Marga Cabang Palikanci mengatakan, sejak Minggu malam arus balik mulai meningkat dan puncaknya mencapai 1.700 kendaraan per jam, padahal frekuensi normal hanya 700 sampai 800 kendaraan per jam.

"Hari ini diperkirakan mengalami peningkatan sampai Selasa dan Rabu yang merupakan puncak mudik karena Kamis, aparatur sipil negara mulai masuk kerja," katanya.

Puncak mudik kedua, ia perkirakan pada Sabtu-Minggu karena masuknya sebagian besar pegawai swasta.

Pada setiap rest area di Cipali, kendaraan perlu waktu 20 menit untuk mencapai lokasi parkir, dan petugas dengan sigap mengarahkan kendaraan agar mendapat posisi parkir yang baik.

Terlihat antrean kendaraan terlihat di SPBU Rest Area yang rata-rata mengular belasan kendaraan setiap lajur pompa bensin.

Petugas kepolisian berpatroli di Kanci-Palimanan untuk meminta truk yang terlanjur masuk untuk keluar tol di Pintu Keluar Palimanan. Dan petugas kepolisian juga berjaga di setiap pintu tol untuk meminta truk yang akan masuk putar balik menggunakan jalan arteri.

Sebelumnya Suyitno, General Manajer PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang membawahi Tol Cipali, meminta pemudik mengisi bensin penuh sebelum memasuki Tol Cipali karena setiap SPBU di rest area selalu mendapat antrean panjang kendaraan.

Ia juga mengimbau kepada pengguna jalan Tol Cipali sebaiknya tidak berhenti di bahu jalan atau menggunakan bahu jalan untuk mendahului kendaraan karena berpotensi terjadi kecelakaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: