Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menurunkan tim untuk membantu pencarian korban hilang menyusul tenggelamnya KM Sinar Bangun yang sedang bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Simalungun. Selain membantu mencari penumpang yang hilang, tim juga akan memberikan bantuan secara medis bagi para korban yang selama dari musibah tersebut.
Sebagai koordintor tim, Wali Kota menunjuk Asisten Pemerintahan dan Sosial Sekdakot Medan Musadad Nasution, sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring ditugaskan sebagai koordinator lapangan (koorlap).
"Tim yang diturunkan itu diberi nama Tim Pemko Medan Peduli Musibah Danau Toba dan terdiri dari 8 orang dokter dari RSUD dr Pirngadi Medan, RS Murni Teguh (1), RS Colombia (2). RS Royal Prima (1) dan Dinas Kesehatan (3),"katanya, Rabu (20/6/2018).
Diturunkannya Tim Pemko Medan Peduli Musibah Danau Toba, sebagai bentuk kepedulian sekaligus rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi pada hari keempat Hari Raya Idul Fitri 1439 H tersebut. Apalagi pasca tenggelamnya KM Sinar Bangun tiga hari lalu, masih banyak penumpang yang belum ditemukan sampai saat ini.
“Semoga tim yang diturunkan ini dapat membantu dalam upaya pencarian para penumpang yang hilang. Untuk itu saya berpesan kepada seluruh tim agar bekerja dengan baik serta berkoordinasi dengan tim penyelamat lainnya seperti dari Basarnas maupun Polri. Di samping itu tetap mengutamakan keselamatan jiwa,” ujarnya.
Selanjutnya, Wali Kota atas nama pribadi dan seluruh jajaran Pemko Medan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa KM Sinar Bangun tersebut. Dia mendoakan agar para penumpang yang sampai saat ini masih hilang cepat ditemukan.
“Kepada para keluarga korban, saya minta untuk kuat, sabar dan tabah menghadapi cobaan ini,” katanya.
Tak lupa Wali Kota berpesan kepada seluruh warga untuk selalu berhati-hati ketika hendak berpergian, terutama dalam merayakan lebaran bersama anggota keluarga. Selain memastikan kondisi kenderaan yang akan dipergunakan dalam kondisi layak jalan dan tidak sarat dengan penumpang, juga harus senantiasa mengutamakan kesalamata jiwa. “Keselamatan adalah segala-galanya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: