Timnas Australia sukses menahan laju Denmark untuk lolos ke babak 16 besar setelah bermain imbang 1-1 pada pertandingan kedua Grup C Piala Dunia 2018 di Samara Arena, Rusia, Kamis.
Berdasarkan data yang dipantau dari laman FIFA di Jakarta, Denmark menjadi tim pertama yang mencetak gol melalui Christian Eriksen pada menit 7 dan gol penyeimbang Australia dicetak oleh Mile Jedinak pada menit 37 melalui titik penalti.
Dengan mampu menahan imbang Denmark, Australia akhirnya mampu meraih satu poin setelah dipertandingan pertama menyerah dari Prancis 1-2. Sedangkan bagi Denmark, hasil ini jelas kurang menguntungkan meski saat ini sudah mengemas empat poin setelah menang dilaga pertama melawan Peru.
Denmark yang mempunyai peluang besar untuk lolos ke babak 16 besar setelah menang dilaga pertama langsung menekan pertahanan Australia sejak pertandingan dimulai. Bahkan tim yang berjuluk The Dynamit itu mendapakan peluang di menit pertama melalui tendangan bebas. Namun upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Australia yang menginginkan kemenangan juga tidak tinggal diam. Melalui serangan balik cepat pada menit 4, Mathew Leckie mampu merepotkan barisan pertahanan Denmark yang dimotori sang kapten Simon Kjaer.
Beruntung gawang yang dikawal Kasper Schmeichel masih awan. Jual beli serang terus terjadi dan Denmark ternyata lebih beruntung. Kombinasi serangan yang apik lini depan akhirnya berbuah gol.
Umpan terukur Nicolai Jorgensen mampu dikonversi menjadi gol oleh Christian Eriksen pada menit 7 setelah tendangan kaki kirinya tidak mampu dihalau oleh kiper Australia Mat Ryan.
Dalam kondisi tertinggal, Australia terus berusaha mencari celah untuk menyamakan kedudukan termasuk melalui Mathew Leckie. Namun upaya yang dilakukan anak asuh Bert van Marwijk itu selalu terhalang oleh barisan pertahanan Denmark yang selalu konsisten sejak awal pertandingan.
Upaya yang dilakukan Australia akhirnya membuahkan hasil setelah salah satu pemain Denmark yaitu Yurary melakukan handball di kotak terlarang pada menit 37. Jedinak yang dikepercayaan menjadi algojo sukses membawa timnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Apa yang diraih Australia itu tidak lepas dari bantuan Video Assistant Referee (VAR). Teknologi terbaru ini bisa dikatakan sebagai penyelamat tim dari Negeri Kanguru itu.
Mampu dikejar oleh lawan, anak asuh Age Hareide ini juga berusaha memberikan perlawanan. Duet Jorgensen dan Eriksen juga beberapa kali mengancam gawang lawan. Hanya saja hingga babak pertama usai kedudukan tetap sama kuat 1-1.
Memasuki babak kedua, Denmark yang butuh kemenangan untuk lolos ke fase kedua kejuaraan paling bergengsi di dunia kembali menekan. Serangan terus berusaha di bangun lewat sayap. Namun upaya yang dilakukan selalu terbaca oleh barisan pertahanan Australia yang dimotori oleh Milligan.
Kuatnya pertahanan tim yang berjuluk Socceroos cukup membuat frustasi anak asuh Age Hareide karena upaya yang dilakukan terus tertahan. Justru Australia beberapa mengancam seperti melalui Nabbout pada menit 66 maupun melalui Mooy pada menit 70.
Tidak hanya itu. Tekanan juga dilakukan oleh Tomas Rogic pada menit 72. Hanya saja tendangan kerasnya masih mampu dipatahkan oleh sang kiper Denmark, Kasper Schmeichel. Tekanan Australia harus dibayar mahal karena Nabbout mengalami cedera dan posisinya digantikan Juric.
Masuknya tenaga baru membuat Australia meningkatkan tekanan. Beberapa kali tekanan bisa dilakukan. Beruntung Denmark memiliki Kasper Schmeichel yang tampil gemilang di bawah mistar gawang. Hasilnya kedudukan tetap sama 1-1.
Untuk melaju ke babak 16 besar, Denmark harus mengejar poin saat berhadapan dengan Prancis. Sedangkan Australia pada pertandingan terakhir harus berhadapan dengan Peru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: