Timnas Islandia berupaya keras untuk tidak terpengaruh suhu udara panas di Volgograd saat menghadapi Nigeria pada pertandingan kedua Piala Dunia, Jumat (22/6/2018). Pada laga perdana Islandia secara mengesankan mampu menahan imbang juara dunia dua kali Argentina.
Tim debutan Piala Dunia, Islandia, menargetkan dapat melaju ke babak sistem gugur dan menulis sejarah baru bagi kisah sepak bola internasional mereka dalam beberapa tahun terakhir. Dalam perjalanan mewujudkan impian tersebut, mereka tidak hanya berhadapan dengan Nigeria tetapi juga suhu udara yang terasa membakar di kota selatan Rusia itu.
Ramalan cuaca memprediksi suhu udara pada laga tersebut akan berada di angka 32 derajat celcius (90 derajat fahrenhiet), 10 derajat lebih panas dibandingkan saat Islandia meraih hasil imbang 1-1 melawan Argentina.
Asisten pelatih Islandia, Helge Kolvidsson, memastikan timnya sudah melakukan persiapan menghadapi temperatur udara yang panas tersebut. Mereka juga sudah memilih sebuah resor dekat Sochi, di pantai Laut Hitam Rusia yang panas, untuk membantu aklimatisasi para pemain.
"Kami punya dokter dan kami berusaha mempersiapkan sebaik mungkin, ttapi masalah itu akan sama untuk kedua tim," ujarnya.
Terkait kualitas lawan, Kolvidsson mengatakan para pemain sangat memperhatikan pengalaman panjang Nigeria di pentas sepak bola dunia. "Mereka sudah berada di putaran final Piala Dunia sebanyak lima kali. Mereka sudah tiga kali melaju ke babak berikutnya dan kami di sini untuk pertama kali," sebutnya.
Jika mampu meraih hasil imbang, Islandia akan menjaga asa untuk melaju ke babak 16 besar. Sementara bagi Nigeria, hasil imbang akan membuat mereka berada di bawah tekanan. Sejauh ini baru satu tim dari Benua Afrika yang menang di Piala Dunia Rusia, yakni Senegal yang mengalahkan Polandia dengan skor 2-1 sehingga menambah tekanan pada Nigeria.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: