Tahun 2017 menjadi tahun penuh tantangan bagi Mandiri Sekuritas. Volatilitas pasar modal Indonesia yang terjadi di sepanjang 2017 tercermin dari kondisi pasar ekuitas. Inilah tahun yang penuh tantangan bagi para pelaku industri sekuritas di Indonesia. Tantangan lainnya, kompetisi yang semakin ketat di antara perusahaan efek yang beroperasi di Indonesia, kemudian berimbas terhadap persaingan harga dan layanan yang diberikan
Bisnis penjaminan emisi saham atau equity underwriting, khususnya penerbitan initial public offering (IPO) dan right issue, mengalami peningkatan yang tajam secara jumlah; dari 14 perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2016, menjadi 37 perusahaan yang melakukan IPO di tahun 2017. Namun, peningkatan jumlah tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan nilai transaksi. Rata-rata nilai transaksi IPO pada 2017 sekitar Rp300 miliar, berimbas pada kurang bergairahnya investor untuk merespons aksi-aksi korporasi tersebut.
Di sisi lain, penerbitan obligasi atau bond dari korporasi di pasar modal Indonesia mencatat peningkatan yang cukup tinggi pada 2017 dibandingkan 2016. Nilai penerbitan obligasi korporasi domestik berbasis rupiah di tahun 2017 mencapai Rp162,5 triliun, meningkat dari 2016 sebesar Rp113 triliun.
Kondisi ini membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan berbagai upaya strategis agar tetap mampu menjaga kinerja bisnisnya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan kondisi yang demikian menantang, Mandiri Sekuritas berupaya merumuskan berbagai strategi inovatif yang diharapkan mampu menopang pertumbuhan bisnis perusahaan.
Pada 2017, Mandiri Sekuritas menghadirkan inovasi alternatif pendanaan guna mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur nasional dengan kreasi tiga inovasi pendanaan guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ketiga instrumen tersebut, yaitu sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond), serta global IDR bonds atau yang dikenal dengan Komodo Bond.
Mandiri Sekuritas kini menjadi bagian dari komunitas industri pasar modal internasional melalui Mandiri Securities Singapore yang diresmikan pada pertengahan tahun 2017. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Mandiri Securities mampu menembus posisi lima besar League Table Global Bonds Indonesia di Bloomberg, bersaing dengan para pemain global.
Dalam meningkatkan basis investor individu, Mandiri Sekuritas terus berinovasi menghadirkan layanan pasar modal terlengkap, mudah, aman, dan dapat diakses di mana saja melalui berbagai platform. Inovasi-inovasi yang dilakukan merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung inklusi keuangan dan mempermudah akses pasar modal oleh masyarakat Indonesia melalui layanan ritel digital Mandiri Online Securities Trading (MOST).
Pada awal tahun, Mandiri Sekuritas meluncurkan layanan reksadana MOST Fund yang semakin melengkapi pilihan investasi bagi para nasabah. Mandiri Sekuritas juga telah menyempurnakan layanan MOST Web sehingga nasabah kini dapat bertransaksi saham maupun membeli reksa dana hanya dengan satu kali login.
Dengan menguasai pangsa pasar investor ritel sekitar 12% dan active ratio nasabah ritel 30%, Mandiri Sekuritas juga menjadi perusahaan efek terdepan dalam mengedukasi masyarakat sejak 6 tahun terakhir. Ini tidak hanya di kota-kota besar, tetapi hingga ke perbatasan yang ternyata memiliki basis investor yang sangat potensial.
Torehan Pencapaian Bersejarah
Salah satu kunci keberhasilan Mandiri Sekuritas mencapai visinya adalah melalui sinergi dengan Grup Bank Mandiri. Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat reputasi kuat Bank Mandiri sebagai bank terkemuka di Indonesia dan memiliki cakupan pasar yang luas. Inisiasi sinergi ini terus ditingkatkan, sejalan dengan aspirasi pemegang saham untuk dapat mewujudkan “One Heart, One Mandiri”.
Dengan kondisi pasar modal dan inisiasi strategi yang dilakukan, Mandiri Sekuritas menjadi broker terbaik dengan pangsa pasar terbesar di pasar modal Indonesia. Ini dicapai setelah mencatatkan nilai total transaksi saham sebesar Rp173 triliun sepanjang tahun 2017, menempati peringkat pertama di Bloomberg League Table dengan pangsa pasar 4,8% dari total transaksi sebesar Rp3.604 triliun.
Pencapaian ini merupakan sejarah baru, untuk kali pertama perusahaan sekuritas lokal menempati posisi teratas daftar broker saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode setahun. Tercatat selama tahun 2017, perusahaan membukukan rata-rata transaksi harian sebesar Rp727 miliar, naik 33% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp546 miliar. Pencapaian ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata perdagangan saham di pasar yang tumbuh 2% dari Rp7.505 miliar menjadi Rp7.618 miliar.
Dari bisnis penjaminan emisi, perusahaan melaksanakan total 50 mandat untuk obligasi dan surat utang lainnya. Atas pencapaian tersebut, Mandiri Sekuritas menempati peringkat pertama dalam kategori Indonesian Bonds di Bloomberg League Table dengan pangsa pasar 13,8% untuk tahun 2017. Perusahaan juga berhasil merampungkan 11 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.239 miliar serta mewakili 15,2% dari seluruh nilai penjaminan yang ada.
Mandiri Securities Singapore yang mulai beroperasi di kuartal II-2017 merampungkan enam mandat Global Bond dan menempatkan nama Mandiri Sekuritas di posisi ke-4 sebagai penjamin surat utang non-IDR. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, Mandiri Securities Singapore mampu menembus posisi lima besar League Table Global Bonds Indonesia di Bloomberg, bersaing dengan para pemain global.
Mandiri Sekuritas juga mencatatkan penambahan jumlah nasabah terbesar sepanjang sejarah, 15 ribu nasabah baru di tahun 2017. Itu artinya, saat ini layanan Mandiri Sekuritas telah dipercaya oleh lebih dari 75.000 nasabah. Di sini, digitalisasi memiliki peranan penting dalam memudahkan dan memperluas akses masyarakat untuk berinvestasi saham.
Akselerasi bisnis yang dijalankan di Mandiri Sekuritas tentu wajib dijalankan di dalam koridor tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG) yang baik. Oleh karena itu, perusahaan juga semakin memperkuat manajemen risiko dengan praktik GCG yang baik yang dilandasi dengan budaya perusahaan, yakni integrity, professionalism, teamwork, excellence, dan client focus (IPTEC).
Pembenahan dan penyempurnaan di sisi internal terus dilakukan untuk menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan yang sustainable, profitable, dan menjadi benchmark di industri pasar modal. Pencapaian dalam penerapan GCG yang baik di dalam Mandiri Sekuritas kembali mendapatkan apresiasi di CGPI Award tahun ini dengan predikat “Trusted Company”.
Proyeksi 2018
Tahun 2018 diproyeksikan akan menjadi tahun yang cukup menjanjikan bagi pasar modal Indonesia. Ekspektasi penerbitan obligasi korporasi domestik rupiah senilai Rp150 triliun akan memberikan suntikan gairah tersendiri. Aksi korporasi IPO di tahun 2018 diproyeksikan memiliki ukuran nilai transaksi yang mampu mengundang investor pasar modal untuk dapat berkontribusi secara lebih aktif.
Di tingkat global, perekonomian dunia masih akan menunjukkan tren yang cukup stabil. Tim Economic Research Mandiri Sekuritas memproyeksikan, momentum pertumbuhan perekonomian global yang mencapai 3,7% di tahun 2017 diperkirakan dapat terus berlanjut di 2018 dengan tingkat pertumbuhan mencapai 3,9%. Kebijakan perekonomian Amerika Serikat yang mencatat kestabilan masih menjadi faktor fundamental yang berpengaruh terhadap kondisi perekonomian global. Di samping itu, membaiknya harga komoditas, seperti minyak dunia dan batu bara, akan memberikan dorongan tersendiri.
Di tingkat nasional, perekonomian Indonesia dapat meningkat ke 5,3% di tahun 2018. Dari segi komponen, konsumsi rumah tangga diproyeksikan meningkat sejalan dengan naiknya pengeluaran untuk aktivitas politik. Selain itu, Ramadan dan Idul Fitri juga akan jatuh pada bulan yang sama dengan pemilu regional. Belanja pemerintah juga akan difokuskan untuk meningkatkan daya beli masyarakat pada tahun ini.
Pada sisi investasi, secara historis investasi akan sedikit melambat di tahun politik, tetapi mengingat pembangunan infrastruktur yang masih secara konsisten dilakukan pemerintah, secara agregat investasi masih dapat mendukung pertumbuhan. Dari sisi eksternal, impor akan tumbuh lebih tinggi dari ekspor, sejalan dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan menjaga inflasi yang terkontrol juga akan menjadi faktor pendorong utama bagi perekonomian Indonesia di tahun 2018. Adanya peningkatan peringkat rating investment Indonesia menjadi Investment Grade oleh lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor’s (S&P), di tahun 2017 turut memberikan angin segar bagi iklim investasi Indonesia tahun 2018.
Optimisme tersebut disambut baik Mandiri Sekuritas dengan mencanangkan pertumbuhan kinerja positif pada 2018. Sejumlah inisiasi strategis yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2017 akan memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis dan keuangan Mandiri Sekuritas secara keseluruhan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Heriyanto Lingga
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: