Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

HPE Tambang Juli 2018, Sebagian Besar Alami Penurunan

HPE Tambang Juli 2018, Sebagian Besar Alami Penurunan Pekerja mengawasi rangkaian proses produksi feronikel di pabrik Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra PT Aneka Tambang (ANTAM) di Pomalaa, Kolaka, Sultra, Selasa (8/5). Dengan posisi keuangan cukup solid sebesar Rp6,07 triliun PT ANTAM terus mengembangkan perluasan proyek strategis sehingga total kapasitas terpasang produksi feronikel ANTAM pada akhir 2018 akan meningkat 50 persen dari 27 ribu menjadi 40,5 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi). | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fluktuasi harga internasional memengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode Juli 2018. Dibandingkan dengan HPE periode Juni 2018, sebagian besar komoditas mengalami penurunan dan sebagian mengalami kenaikan HPE.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan, menuturkan, HPE beberapa produk pertambangan sebagian besar mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya fluktuasi harga internasional.

"Hanya produk konsentrat tembaga, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan nikel yang mengalami kenaikan,” kata Oke dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian kecil produk di periode Juli 2018. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) pada periode Juli 2018 ditetapkan dengan harga rata-rata US$2.451,34/WE atau naik sebesar 0,96%; konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata US$1.042,08/WE atau naik sebesar 7,17%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata US$911,85/WE atau naik sebesar 0,98%; dan nikel (Ni

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62%) dengan harga rata-rata US$44,47/WE atau turun sebesar 2,35%, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10%) dengan harga rata-rata US$22,72/WE atau turun sebesar 2,34%; konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata US$312,64/WE atau turun sebesar 15,42%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata US$26,55/WE atau turun sebesar 2,35%; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata US$216,21/WE atau turun sebesar 9,62%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata US$973,56/WE atau turun sebesar 2,88%; dan bauksit (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata US$30,72/WE atau turun sebesar 1,15%.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan.

Menurut Oke, penetapan HPE periode Juli 2018 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 73 Tahun 2018, tanggal 25 Juni 2018.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: