Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Wisdom: Memegang Teguh Values di Bisnis Keluarga

CEO Wisdom: Memegang Teguh Values di Bisnis Keluarga Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memegang sekaligus menerapkan nilai-nilai perusahaan tanpa tebang pilih merupakan faktor kunci dalam menciptakan profesionalisme sekaligus membangun bisnis keluarga agar tumbuh berkembang secara berkelanjutan.

CEO Triputra Agro Persada Arif P Rachmat mengatakan ada dua nilai yang perlu dipegang teguh sekaligus diterapkan oleh seorang CEO, yaitu amanah dan panutan. Ia mengatakan seorang CEO memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan kesejahteraan bagi banyak orang. Dengan demikian, seorang CEO perlu memiliki sikap amanah terhadap tanggung jawab mulia tersebut. Seorang CEO juga harus mampu menahan godaan untuk tidak memperkaya diri sendiri.

"Kalau panutan itu berarti sekata dan seperbuatan. Apa pun yang kita ucapkan, harus menjadi perilaku," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (29/6/2018) malam.

Arif menegaskan penerapan nilai-nilai tersebut merupakan suatu keniscayaan agar bisnis keluarga bisa tumbuh berkembang secara berkelanjutan. Ia menambahkan seorang CEO juga perlu membangun budaya meritokrasi agar tercipta sebuah profesionalisme di dalam bekerja.

Dengan budaya meritokrasi, penghargaan atau promosi suatu jabatan hanya akan diberikan kepada karyawan berdasarkan pada keahlian atau prestasi karyawan tersebut. Alhasil, budaya meritokrasi akan menciptakan pengelolaan perusahaan yang sehat dan jauh dari aspek KKN dan nepotisme.

"Jadi, seorang CEO perlu konsisten menerapkan values di atas sistem meritokrasi. Bukan berdasarkan like or dislike," tegasnya.

Lulusan Cornell University ini menjelaskan perkembangan teknologi juga perlu dimanfaatkan oleh seorang CEO dalam mengembangkan bisnis. Ia menyampaikan kata kunci dalam pemanfaatan perkembangan teknologi adalah kedisplinan dari sumber daya manusia di perusahaan tersebut. Kecanggihan teknologi tidak akan memberi dampak apapun jika karyawan tidak mampu disiplin dalam memanfaatkan hal tersebut.

"Saya sangat cinta dengan teknologi. Bahkan, saya menggunakan drone dan smartphone di industri agribisnis untuk meningkatkan produktivitas," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: