Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan Teknologi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas

Gunakan Teknologi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas Chief Executive Officer (CEO) Triputra Agro Persada Arif P Rachmat di Jakarta, belum lama ini. | Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fenomena disrupsi bisa jadi tidak secara langsung memberikan dampak?pada bisnis perkebunan sawit. Namun demikian, penggunakaan teknologi digital dalam industri ini tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Chief Executive Officer (CEO) Triputra Agro Persada Arif P Rachmat mengatakan masifnya perkembangan teknologi digital yang menyentuh berbagai sektor harus segera diikuti. Menurutnya, penggunaan teknologi digital dilakukan untuk memberikan nilai tambah dalam industri sawit, seperti meningkatkan produktivitas.

Di Triputra Agro Persada sendiri, lanjut Arif, penggunaan teknologi digital yang mulai diterapkan seperti penggunaan drone, sophisticated sensors camera, smartphone, barcoding system, dan penggunaan sistem online dalam setiap transaksi internal. Menurutnya, semua digitalisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.

"Karena yang dulunya terjadi losses buah karena tidak terpanen, dengan sistem ini kalau ada buah belum diangkut ke pabrik itu bisa terdeteksi. Sawit saat ini menjadi andalan komoditas Indonesia. Produktivitas mencapai lebih dari 35 juta ton pertahun dihasilkan dari sejumlah perusahaan sawit, seperti Triputra Agro Persada dan perusahaan besar lainnya," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Dengan sesama perusahaan sawit yang ada, menurut Arif, tidak ada persaingan yang begitu berarti. Saat ini Triputra dan perusahaan sawit yang ada justru sedang bersama-sama melawan pesaing yang lebih besar yakni produsen soya bean dari negara-negara maju Eropa. Soya bean menjadi pesaing buah sawit karena keduanya saling menggantikan sebagai minyak nabati.

Sesama perusahaan sawit di Indonesia saling membantu bagaimana meningkatkan yield dan produktivitas dari perkebunan inti dan perkebunan plasma petani swadaya yang saat ini produktivitasnya masih sangat rendah. Peningkatan produktivitas para petani plasma dan swadaya dilakukan secara?replanting dengan bibit yang akan memberikan produktivitas yang lebih tinggi.

"Itu akan membantu karena perusahaan sebagai off taker-nya membeli dari masyarakat," jelas Arif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: