Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus terjadi beberapa waktu terakhir. Saat ini, rupiah berada di posisi Rp14.343 per dolar AS. Perusahaan energi di Indonesia, PT Indika Energy Tbk (INDY), menyatakan bahwa Perseroan tidak secara langsung terkena dampak dari pelemahan rupiah.
"Kalau untuk Indika sendiri, secara langsung kita tidak kena dampak karena memang pendapatan USD," ungkap Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, Mohamad Arsjad Rasjid, di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Namun begitu, pria yang akrab disapa Arsjad itu menuturkan bahwa pihaknya tetap memperhatikan kondisi tersebut. Pasalnya, pelemahan rupiah memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
"Tapi, gimana pun kita mesti lihat karena ini dampaknya ke overall impact terhadap ekonomi Indonesia. Tapi, saya percaya masih positif," ujarnya.
Arsjad melihat bahwa memang pelemahan nilai tukar bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lainnya.
"Karena Amerika sangat kuat sekali. Jadi, bukan hanya Indonesia yang melemah, tapi seluruh dunia melemah, cuma gimana kita jaga ini," pungkasnya.
Sekadar informasi, pada hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.343, sedikit mengalami perbaikan dibandingkan kemarin yang ada di posisi Rp14.148 per dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: