Perusahaan-perusahaan ritel di bidang minimarket di Bali mengalami krisis sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan karyawan.
Branch Manager Alfamart Kristanto Inwahyudi mengatakan krisis karyawan ini sangat bertolak belakang dengan perkembangan bisnis di ritel di Pulau Dewata tersebut. Ia mengatakan perusahaan sudah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan karyawan di antaranya dengan memberi gaji sesuai dengan upah minimun regional (UMR) dan tambahan penghargaan.
"Kami bahkan siapkan mes (tempat tinggal) agar karyawan jadi betah. Namun kendala kesiapan sumber daya manusia tersebut terus dialami," ucap Kristanto di Denpasar, Sabtu (7/7/2018).
Ia mengatakan sulitnya mendapatkan karyawan karena mereka ingin dekat dengan rumah asalnya. Alhasil, ketika dipindahtugaskan maka mereka memilih untuk berhenti kerja. Bahkan, ada yang menolak meski ditawarkan kenaikan jabatan.
"Ya terpaksa kami melakukan rekrutmen dari luar Bali. Itupun masih menghadapi kendala sebab mereka memilih tempat yang UMR-nya lebih tinggi," ujar dia.
Kristanto mencontohkan banyak calon karyawan memilih kerja di Kota Surabaya karena melihat UMR yang lebih tinggi dibandingkan tempat yang lain. Sulitnya mendapatkan karyawan itu menjadi salah satu penyebab sebagian Alfamart tidak buka 24 jam selain pertimbangan efisiensi lain seperti beban listrik yang cukup tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: