Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang maksimum mencapai 4 meter yang dapat terjadi di perairan Selat Karimata pada Minggu (8/7/2018).
"Gelombang maksimum setinggi itu harus diwaspadai karena dapat membahayakan keselamatan," ujar prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Kota Pangkalpinang, Evi Diana P, di Pangkalpinang, Sabtu (7/7/2018).
Selain di Selat Karimata, BMKG juga mengimbau masyarakat atau nelayan mewaspadai gelombang maksimum yang dapat mencapai 2,5 meter di perairan Selat Gelasa dan Utara Bangka.
Ketinggian gelombang signifikan di jalur penyeberangan Selat Bangka diperkirakan antara 0,25 sampai 0,75 meter, di Selatan Bangka 0,25 sampai 1,0 meter, di Selat Gelasa dan Utara Bangka 0,5 sampai 1,25 meter, sedangkan di Selat Karimata dapat mencapai 0,75 sampai 2,0 meter.
"Dengan asumsi ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan, maka ketinggian gelombang di Selat Gelasa, Utara Bangka, dan Selat Karimata dapat mencapai 2,5 sampai 4,0 meter," kata Evi.
BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi awan petir (awan Cumulonimbus) yang menyebabkan tinggi gelombang bertambah.
Kecepatan angin di jalur-jalur penyeberangan Kepulauan Bangka Belitung berkisar 8 hingga 40 kilometer per jam yang bergerak dari Timur ke Selatan.
Pada kesempatan itu, BMKG memperkirakan ketinggian pasang air laut maksimum di Kepulauan Bangka Belitung rata-rata masih di bawah dua meter dan relatif aman.
Pasang air laut di Membalong Kabupaten Belitung diprakirakan sekitar 1,96 meter, di Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur 1,79 meter, di Toboali Kabupaten Bangka Selatan 1,77 meter, di Sungailiat Kabupaten Bangka 1,59 meter, di Tanjungpandan Kabupaten Belitung 1,00 meter, di Belinyu Kabupaten Bangka 0,89 meter, dan di Mentok Kabupaten Bangka Barat sekitar 0,77 meter.
"Namun kami tetap mengimbau warga agar selalu waspada dengan tidak beraktivitas di pesisir pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," ujar Evi Diana P.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: