2021, Nilai Industri Game di Indonesia Diprediksi Capai US$1,82 M
Industri game Indonesia sempat menempati peringkat 16 dunia, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. Jika pertumbuhannya konsisten, diprediksikan nilai industri game Indonesia dapat mencapai US$1,82 miliar di tahun 2021.
Hal itu mengemuka saat Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menyampaikan sambutannya dalam acara Bekraf Game Prime 2018 atas kerja sama Asosiasi Game Indonesia dan IDEA Network di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (14/7/2018).
"Dengan angka sebesar ini, pasar Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, dan lebih besar dari India. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 25%-30% year on year," kata Triawan.
Merujuk dalam sebuah riset sebuah organisasi yang berfokus mengumpulkan data dan riset seputar dunia gaming Newzoo, Triawan mengatakan pada tahun 2017 nilai industri game di Indonesia mencapai US$882 juta, naik kurang lebih US$200 juta dibandingkan tahun 2016.
"Saya berharap melalui kegiatan ini, lahir produk-produk game nasional melalui talenta lokal yang mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri sekaligus dapat bersaing dengan produk-produk negara lain di tataran global," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga sangat menyayangkan dari data Asosiasi Game Indonesia (AGI) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2017 pangsa pasar perusahaan lokal hanya 5%, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,5%. Juga secara nominal dari US$60 juta pada tahun 2016 menjadi US$40 juta pada tahun 2017.
"AGI menargetkan bahwa pangsa pasar perusahaan lokal dapat naik hingga 10% dalam lima tahun mendatang, atau sekitar US$ 182 juta," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: