PT Pertamina Lubricants meluncurkan program corporate social responsibility (CSR) berupa program pelatihan dan entrepreneurship perbengkelan roda dua dalam rangka menciptakan tenaga muda produktif dan mandiri Indonesia, yakni Enduro Student Program (ESP) khusus untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sales Region Manager V PT Pertamina Lubricants, Budi Suharyanto, menuturkan, pada tahap magang, peserta benar-benar diajak terjun langsung secara real untuk belajar teknis keterampilan bengkel sepeda motor sekaligus belajar menjalankan bisnis bengkel skala kecil dan medium. Selanjutnya, setelah melalui proses magang selama 45 hari, peserta akan dibekali dengan pelatihan wirausaha, pelatihan lingkungan, dan perencanaan bisnis oleh para ahli di bidangnya.
"Pada tahap akhir akan dilakukan pendampingan untuk memulai usaha perbengkelan secara berkelompok dengan bantuan modal in-kind alat perbengkelan dari PT Pertamina Lubricants," ungkap Budi dalam keterangan yang diterima di Jakrta, Senin (16/7/2018).
Perekrutan peserta pelatihan ESP ini melibatkan tiga wilayah kepulauan di NTT, di antaranya adalah Kota Kupang, Larantuka, dan Pulau Adonara. Dari masing-masing wilayah tersebut dilakukan seleksi dan memilih peserta yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pelatihan ESP. Total peserta dari ketiga wilayah tersebut berjumlah 48 peserta, dengan rincian 17 peserta dari Kota Kupang, 15 peserta dari Larantuka, dan 16 peserta dari Adonara.
Enduro Student Program (ESP) adalah program Creating Shared Value (CSV), bagian dari CSR PT Pertamina Lubricants yang telah resmi diluncurkan pada tahun 2016 dan merupakan program rangkaian pendidikan, pelatihan dan kewirausahaan mandiri, khususnya di dunia perbengkelan roda dua bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai SMK Otomotif dan Teknik unggulan serta SMA.
Ini merupakan ESP yang dijalankan di wilayah ke-empat karena sebelumnya sudah diluncurkan pertama kali di Cilacap oleh Production Unit Cilacap (PUC) pada tahun 2016; di Gresik dan Lamongan oleh Production Unit Gresik (PUG) pada pertengahan 2017; dan di Blora, Tuban, dan Bojonegoro juga pada tahun 2017.
Budi Suharyanto mengatakan bahwa dunia otomotif dan perbengkelan merupakan urat nadi dan darah dari pertumbuhan industri pelumas di Indonesia. Pertamina Lubricants percaya bahwa mengembangkan keahlian dan minat para tenaga muda produktif sangatlah penting untuk memajukan industri pelumas dan ekonomi masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
"Kami melihat potensinya sangat baik di sini. Kami sangat bangga dan berterima kasih sekali kepada berbagai mitra, termasuk pemerintah setempat, Disdik, Disnaker, UPT PTK, dan juga bengkel-bengkel mitra kami yang telah sama-sama ingin menyukseskan program ini. Diharapkan semua peserta dapat merasakan dinamika usaha bengkel dan timbul minat yang kuat untuk membuka usaha bengkel sendiri dengan kualitas teknis yang mumpuni kedepannya,” tutup Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: