Ratusan serikat pekerja PT Pertamina (Persero) melakukan aksi unjuk rasa menuntut perusahaan membatakan keputusan pemerintah selaku pemegang saham untuk melepas PT Pertamina Gas (Pertagas) ke Perusahaan Gas Negara (PGN).
Para karyawan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) ini mengancam bakal melakukan mogok kerja jika perusahaan tidak memenuhi tuntutan mereka.
"Papua akan berhenti beroperasi," kata salah satu orator perwakilan asal Papua.
Sementara itu, Presiden FSPPB, Arie Gumilar, mengungkapkan alasan para pekerja Pertamina menolak akuisisi tersebut karena tidak disertai kajian komprehensif dan berdampak pada adanya transfer profit secara bottom line kepada asing.
"Skema akuisisi yang dilakukan tidak menjamin dominasi penguasaan negara sesuai amanat konstitusi di mana perusahaan yang 43% saham dimiliki oleh publik/swasta (dominasi asing) mengakuisisi perusahaan yang 100% milik negara. Jadi, tindakan akuisisi Pertagas oleh PGN berpotensi mengakibatkan kerugian negara dan patut diduga adanya tindakan penyalahgunaan wewenang yang bertujuan sekelompok pihak tertentu," kata Arie.
Jumat (20/7/2018) ratusan sertikat pekerja Pertamina melakukan aksi demonstrasi di tiga lokasi yakni kantor pusat PT Pertamina, kantor Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah