Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RS Hermina Raih Laba Bersih Rp99,3 Miliar

RS Hermina Raih Laba Bersih Rp99,3 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu emiten yang melantai perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mengumumkan laporan keuangan untuk semester pertama 2018, Rabu (1/8/2018). Emiten yang bergerak di sektor kesehatan khususnya rumah sakit itu sukses mengemas laba bersih sebesar Rp99,3 miliar.

Selama semester pertama tahun ini, HEAL sukses membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,52 triliun, meningkat 18,2% dibandingkan dengan pendapatan Rp 1,28 triliun dari periode yang sama tahun lalu.

Perseroan mengalami kenaikan beban usaha dan biaya keuangan yang cukup signifikan, yang membuat laba neto periode berjalan turun 13,1% menjadi Rp99,3 miliar dari periode sebelumnya sebesar Rp114,3 miliar.

Adapun besarnya kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan selama Semester I 2018 adalah sebesar Rp207,7 miliar, turun Rp38,9 miliar atau 15,8% dari jumlah di periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, total nilai pos aset pada neraca perusahaan mengalami kenaikan Rp544 miliar menjadi Rp3,89 triliun dari nilai aset di akhir periode 2017 sebesar Rp3,35 triliun. Besarnya nilai utang perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp1,54 triliun, turun Rp850 miliar dari nilai utang perusahaan di akhir periode 2017 sebesar Rp2,39 triliun.

Hermina mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia pada 16 Mei 2018. Hermina menyusul dua emiten rumah sakit yang sebelumnya sudah melantai di lantai bursa, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Siloam International Hospitlas Tbk (SILO).

Dari Rp 1,25 triliun dana yang diperoleh melalui penawaran saham perdana (IPO), Perseroan telah menggunakan 77% dari dana tersebut untuk pengembangan rumah sakit baru (25%), pembelian alat medis (2%), pembayaran hutang Perseroan (38%), dan pembiayaan operasional umum lainnya (12%).

Perseroan juga secara aktif mengevaluasi peluang-peluang untuk mengakuisisi rumah sakit lain. Dari total 29 rumah sakit yang telah berdiri dan beroperasi dalam jaringan Hermina, tujuh di antaranya bergabung secara akuisisi sedangkan 22 lainnya dibangun dari awal (greenfield).

Rencananya, Hermina akan melakukan ekspansi kembali dengan dioperasikannya Hermina Palembang (Jakabaring) dan Hermina Padang dalam beberapa bulan mendatang.

Hermina merupakan salah satu jaringan rumah sakit yang sejak awal melayani pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada semester pertama 2018, JKN berkontribusi terhadap 67% dari total pasien rawat inap dan 49% dari total pasien rawat jalan.

Pada 30 Juni 2018, Hermina telah mengoperasikan sekitar 3.200 tempat tidur dengan tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR) sebesar 62,2%. Sementara untuk volume pasien, Hermina mencatat sebanyak 143.500 pasien rawat inap (meningkat 31,7% dibanding semester pertama 2017) dan kunjungan rawat jalan sebanyak 2,6 juta (meningkat 24,4% dibanding semester pertama 2017).

Total hari rawat inap meningkat sebanyak 29,0% yaitu mencapai 362.500, dengan rata-rata lama menginap (Average Length of Stay / ALOS) sebanyak 2,5 hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Thomas Rizal
Editor: Thomas Rizal

Bagikan Artikel: