Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG Deteksi 46 Titik Panas Karhutla di Riau

BMKG Deteksi 46 Titik Panas Karhutla di Riau Suasana kebakaran lahan gambut untuk pembukaan lahan baru di Kawasan hutan Desa Lapang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (26/10). Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan baru oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di kawasan pedalaman Aceh kian marak sehingga mengakibatkan terganggunya habitat satwa liar dan merambahnya api ke kawasan perkebunan karet dan kelapa sawit milik warga. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 46 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

"46 titik panas terpantau menyebar di tujuh kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Riau sore hari ini," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Sabtu (11/8/2018).

Ia menjelaskan, ke-46 titik panas yang terpantau melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB tersebut mayoritas terpusat di Kabupaten Rokan Hilir dengan total 31 titik.

Selanjutnya, titik panas turut terdeteksi di Kabupaten Bengkalis sebanyak delapan titik, tiga titik di Kabupaten Pelalawan, serta satu titik masing-masing di Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, dan Kota Dumai.

Secara keseluruhan, BMKG menyatakan terdapat 111 titik panas yang menyebar di sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera.

Selain 46 titik panas di Riau, titik panas juga terdeteksi di Bangka Belitung 16 titik, Sumatera Barat 11 titik, 10 titik masing-masing di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, tujuh titik di Lampung, empat di Jambi dan dua di Bengkulu.

Sementara itu, dari 46 titik panas yang terdeteksi di Riau, Kisno mengatakan, 27 titik di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70%.

"Titik api paling banyak di Rokan Hilir dengan 18 titik, kemudian Bengkalis enam serta satu titik api masing-masing di Kuansing, Pelalawan, dan Dumai," ujarnya.

Keberadaan titik-titik panas maupun titik api tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang Agustus 2018, setelah sejak awal bulan BMKG memastikan tidak terdeteksi indikasi terjadinya Karhutla.

Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat kurang dari sepekan mendatang perhelatan akbar Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta akan dilangsungkan.

Meski begitu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger memastikan pihaknya tidak akan pernah lengah dalam mencegah kabut asap akibat Karhutla.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: