Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) menyepakati pembuatan "desk" Indonesia-Malaysia yang bertujuan untuk mengatasi persoalan investasi yang dihadapi kedua negara tersebut.
"Tadi kami sepakat untuk membuat satu desk Malaysian Invesment Indonesia. Kalau ada persoalan-persoalan Malaysia investasi di Indonesia desk itu akan menyelesaikan segera," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (11/8/2018).
Eko Putro Sandjojo melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Malaysia yang diwakili Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Darell Leiking.
Ia melanjutkan, tahun lalu investasi Malaysia di Indonesia baik sekitar US$7,2 juta. Jumlah itu meningkatkan ranking Malaysia dari ranking kelima investasi di Indonesia menjadi ranking keempat.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia selama tiga tahun ini telah memangkas lebih dari 1.200 regulasi dan berhasil meningkatkan ranking bisnis dari 102 ke ranking 72.
"Untuk mempercepat itu, makanya kami bersepakat bentuk desk, jadi kalau ada kesulitan-kesulitan bisa diselesaikan, saya kemarin juga bantu ada Malaysian SMI investasi di area Pandeglang itu juga cukup aktif. Malaysia berinvestasi di desa-desa juga kami terima. Desk tersebut seperti "call center", kalau ada apa-apa bisa dilaporkan di sana. Desk akan dibuat segera, pekan depan sudah dibuat," jelas Eko.
Selain itu, jika ada permasalahan di kementerian lain atau di pemerintahan daerah, desk itu akan menyelesaikan segera. Untuk memudahkan hal tersebut akan langsung membuat grup WhatsApp.
"Jadi kalau ada masalah, supaya tidak birokratif kami langsung whatsapp, jadi kami bisa atensi dan cepat mengambil keputusan," pungkasnya.
Darell Leiking mengatakan, ada perbincangan bilateral yang baik dan eksplorasi usaha antara Indonesia dengan Malaysia tentang memperbaiki dan mengeratkan hubungan Malaysia dan Indonesia.
"Pak Eko memberikan jaminan, Indonesia bersedia untuk menolong usahawan dan tenaga kerja dari Malaysia di Indonesia. Beliau telah memberi opsi yang sangat baik jika ada masalah yang dihadapi tenaga kerja dari Malaysia, kontak saya secara whatsapp saja. Kalau ada masalah di Malaysia kami pun beri jaminan yang sama kepada Indonesia," terang Darell.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti