Realisasi investasi di sektor riil pada kuartal II-2018 (April-Juni) mencapai Rp176,3 triliun atau turun 4,9% dibandingkan kuartal I yang sebesar Rp185,3 triliun. Dalam sisa waktu lima bulan ke depan, target investasi nasional hampir dipastikan gagal memenuhi target.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, nilai investasi yang masuk ke Tanah Air hingga semester pertama tahun ini baru Rp361,6 triliun. Sementara, target investasi 2018 ditetapkan senilai Rp765 triliun.
“Dengan perlambatan (kuartal II) terjadi, tentunya pencapaian target 2018 menjadi lebih sulit,” kata Lembong dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Thomas menambahkan, realisasi nilai investasi pada tengah tahun pertama turun sedikit dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp336,7 triliun. Nilai investasi ini didorong oleh penanaman modal asing (PMA) yang mencapai Rp204,6 triliun.
“Pemerintah tentu tidak akan diam atau pasif. Kami akan berperan aktif mengambil terobosan kalau perlu terobosan yang drastis guna mengatasi efek-efek negatif seperti gejolak kurs dan gejolak pasar modal dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi kuartal II-2018 dibandingkan kuartal I-2018.
“Harus diakui bahwa gejolak kurs Rupiah dan perang dagang Amerika Serikat dengan China telah berdampak pada perlambatan laju investasi. Selain itu, kita juga telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut sampai tahun depan,” ujarnya.
Di tengah kondisi yang tidak penuh ketidakpastian tersebut, laju investasi, lanjut dia, menunjukkan perlambatan dan para investor bersikap wait and see.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: