Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menyampaikan peristiwa pemulangan Neno Warisman dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, di Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018), merupakan urusan pihak keamanan.
"Itu wilayahnya pihak keamanan. Mereka yang bisa menilai itu. Kami di Riau ini hanya ingin bagaimana kondusif dan aman karena perlu membangun," kata dia di Pekanbaru, Senin (27/8/2018).
Terkait pernyataan Neno yang tidak menyangka dipulangkan karena Tanah Melayu Riau dikenal ramah terhadap tamu, Rachman mengatakan bahwa pada dasarnya mereka menerima semua orang yang datang. Namun tentu ada pertimbangan dari instansi yang bertanggung jawab soal keamanan.
Sebelumnya pada Sabtu siang hingga sore (28/8/2018), ada massa menghadang dan menolak kedatangan Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Penolakan Warisman bukan kali ini, sebelumnya dia juga mendapat hal serupa di Padang. Perempuan artis yang kemudian menjadi aktivis itu rencananya akan melakukan acara deklarasi #2019GantiPresiden, Minggu (26/8/2018).
Massa kemudian tak terlihat lagi dan muncul massa lainnya mendesak ke aparat kepolisian untuk membiarkan Neno keluar dari bandara. Aksi itu berlangsung hingga kira-kira pukul 19.00 WIB dan massa pergi dari bandara lalu kembali lagi jelang pukul 22.00 WIB.
Hingga akhirnya diketahui Warisman sudah dipulangkan, masuk ke dalam kabin pesawat terbang, dan sebagian massa pun bubar. Sementara kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden, Minggu (26/8), tidak diberi izin oleh polisi meskipun sejumlah massa ada terkonsentrasi di Mesjid Annur Pekanbaru hingga akhirnya juga dibubarkan.
Di dalam unggahan videonya, Warisman bahkan bicara memakai pengeras suara di dalam kabin pesawat terbang --tidak dijelaskan apa maskalai penerbangannya-- selama beberapa menit. Pemakaian instalasi dan sistem di dalam pesawat terbang komersial oleh pemakai jasa penerbangan haruslah mendapat izin dari kapten pilot.
Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Komisaris Besar Polisi Susanto, dalam pernyataannya, mengatakan, pertimbangan Warisman tidak bisa melanjutkan perjalanan adalah potensi besar bentrokan massa yang pro dan yang kontra deklarasi itu. Oleh sebab itu pihaknya berkoordinasi dengan pihak bandara agar Neno Warisman bisa kembali ke Jakarta.
"Ketika kami melaksanakan pengamanan lalu ada massa pro dan kontra, tugas kami menjaga keselamatan seluruhnya, termasuk Ibu Neno. Pertimbangan Ibu Neno tidak bisa melanjutkan perjalanan karena massa pro dan kontra punya potensi yang besar terhadap keselamatannya," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: