Sebuah bom rakitan yang disembunyikan di bawah sepeda motor menewaskan dua orang, satu anak, dan melukai 37 orang di festival jalanan lokal di Filipina selatan pada Selasa (28/8/2018), kerusuhan terbaru di wilayah yang rentan terhadap militansi.
Ledakan itu terjadi di depan kios pakaian di sepanjang jalan raya di Isulan di provinsi Sultan Kudarat, tempat berlangsungnya festival.
"Investigasi sedang berlangsung dan tidak ada klaim tanggung jawab segera," menurut polisi.
Provinsi ini berada di pulau terbesar kedua di Filipina, Mindanao, yang sebagiannya telah diganggu oleh puluhan tahun pemberontakan Maois dan separatis yang telah menimbulkan banditisme dan pengaruh kelompok Islamic State.
Arvin Encinas, juru bicara Divisi Infanteri ke-6 Angkatan Darat, mengatakan bahwa Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF), sebuah kelompok bersenjata yang telah berjanji setia dengan Islamic State, dicurigai berada di balik serangan itu.
Mindanao tetap di bawah darurat militer sampai akhir tahun setelah lima bulan Kota Marawi pada tahun 2017 diduduki oleh aliansi pemberontak yang setia kepada Islamic State, di mana militer menang. Ratusan orang terbunuh, kebanyakan pemberontak dan tentara.
Pemboman terbaru terjadi sebulan setelah sebuah perangkat diledakkan di sebuah van yang berhenti di sebuah pos pemeriksaan di pulau Basilan yang menewaskan 11 orang, termasuk empat warga sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: