Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deflasi Agustus 2018: Terbaik dalam 4 Tahun Terakhir

Deflasi Agustus 2018: Terbaik dalam 4 Tahun Terakhir Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badang Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa sepanjang Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05%. Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara kumulatif sampai Agustus 2018 tercatat 2,13% dan secara tahunan mencapai 3,20% atau masih berada dalam kisaran sasaran inflasi.

Bank Indonesia (BI) pun menilai deflasi yang terjadi di tengah masuknya periode Idul Adha tersebut  berbeda bila dibandingkan dengan rata-rata historis periode Idul Adha dalam empat tahun terakhir yang mencatat inflasi 0,19% .

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengungkapkan, deflasi terutama bersumber dari deflasi kelompok volatile food dan administered prices, disertai melambatnya inflasi inti.

Kelompok volatile food mencatat deflasi seiring koreksi harga beberapa komoditas pangan. Kelompok tersebut mengalami deflasi 1,24%, lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang mencatat inflasi sebesar 0,90%. Deflasi kelompok tersebut juga lebih dalam bila dibandingkan dengan rata-rata historis deflasi periode Idul Adha empat tahun terakhir sebesar 0,44%.

"Deflasi terutama bersumber dari koreksi harga beberapa komoditas pangan seperti telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, bayam, cabai merah, dan cabai rawit," kata Agusman di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Sehingga secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 4,97%, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,36%.

Sementara kelompok administered prices kembali mengalami deflasi terutama karena koreksi tarif angkutan udara. Deflasi kelompok ini pada Agustus 2018 tercatat 0,06%, setelah pada bulan sebelumnya deflasi 0,68%. Deflasi yang terjadi pada kelompok ini berbeda bila dibandingkan dengan rata-rata historis periode Idul Adha selama empat tahun terakhir yang mencatat inflasi 0,31%.

"Deflasi kelompok administered prices pada Agustus 2018 disebabkan oleh berlanjutnya koreksi harga tarif angkutan udara ke level harga sebelum Idul Fitri," ujarnya.

Sehingga secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi sebesar 2,55%, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 2,11%.

Untuk inflasi inti, tetap terkendali. Inflasi inti tercatat sebesar 0,30%, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan lalu sebesar 0,41%. Inflasi kelompok inti pada Agustus 2018 dipengaruhi oleh komponen uang sekolah (SD, SMA, SMP), nasi dengan lauk, kontrak rumah, sewa rumah, dan batu bata/batu tela. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,90%, sedikit mengalami peningkatan dari Juli 2018 yang sebesar 2,87%. 

"Terkendalinya inflasi inti hingga Agustus 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: