Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deflasi Februari 2025 Capai 0,48%, BI Pastikan Inflasi Tetap Terkendali

Deflasi Februari 2025 Capai 0,48%, BI Pastikan Inflasi Tetap Terkendali Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm). Secara tahunan, IHK mengalami deflasi 0,09% (yoy), turun dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,76% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Parakoso, menyatakan bahwa deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok administered prices, terutama tarif listrik, serta kelompok volatile food, yang dipengaruhi oleh penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025," kata Denny dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga: Komoditas Pendorong Inflasi Ramadan Berubah Setiap Tahun, Ini Data BPS

BI memastikan bahwa inflasi inti tetap terjaga pada level rendah. Pada Februari 2025, inflasi inti tercatat sebesar 0,25% (mtm), lebih rendah dibandingkan Januari yang mencapai 0,30% (mtm).

"Perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga," jelas Denny.

Secara tahunan, inflasi inti pada Februari 2025 mencapai 2,48% (yoy), meningkat dibandingkan Januari yang sebesar 2,36% (yoy). Inflasi ini disumbang oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan, kopi bubuk, dan mobil.

Kelompok volatile food mengalami deflasi 0,93% (mtm) pada Februari 2025, turun dari inflasi Januari yang mencapai 2,95% (mtm).

Deflasi ini disebabkan oleh turunnya harga daging ayam ras, aneka cabai, dan bawang merah, yang didukung oleh penurunan biaya input produksi pakan ternak serta peningkatan produksi komoditas hortikultura.

Secara tahunan, kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,56% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,07% (yoy).

"Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," tutur Denny.

Baca Juga: Deflasi 0,76% di Januari 2025, BI: Inflasi Masih Terkendali

Kelompok administered prices juga mengalami deflasi sebesar 2,65% (mtm) pada Februari 2025, meski tidak sedalam bulan sebelumnya yang mencapai 7,38% (mtm).

Deflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan tarif listrik, seiring dengan kebijakan diskon tarif listrik 50% bagi pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang hingga 2.200 VA.

Secara tahunan, kelompok ini mencatat deflasi 9,02% (yoy), lebih dalam dibandingkan Januari yang mencatat deflasi 6,41% (yoy).

Bank Indonesia menegaskan akan terus menjaga stabilitas harga dan memperkuat sinergi pengendalian inflasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: