Cermati, sebuah perusahaan fintech Indonesia yang membantu pelanggan melakukan riset dan mendaftarkan kartu kredit, asuransi, dan pinjaman, mengumumkan bahwa mereka mengangkat seri B dari Djarum Group, sebuah pabrik rokok yang dimiliki keluarga Hartono. Sayangnya, besaran nominalnya tidak disebutkan.
Diluncurkan pada 2015, Cermati memiliki lebih dari lima juta kunjungan setiap bulan. Selain memberikan informasi keuangan kepada konsumen, Cermati membantu layanan keuangan dalam meningkatkan akuisisi pengguna, on boarding, penilaian risiko, dan servis melalui perangkat lunak.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, East Ventures, Beenos Plaza, dan Finch Capital telah keluar dari investasi awalnya di Cermati. Finch Capital mengatakan, telah melakukan pengembalian modal sebesar 2,7 kali.
"Kami berbicara dengan banyak investor dan kami memutuskan untuk pergi ke Djarum," kata seorang juru bicara Cermati sebagaimana dikutip dari TechInAsia.com, Jumat (7/9/2018).
Keluarga terkaya di Indonesia itu memiliki pengaruh besar dalam bisnis negara, tak terkecuali dalam startup. Putra Budi Martin dan Michael Hartono adalah salah satu dari investor perintis di startup Indonesia yang memiliki kekayaan hingga US$32,3 miliar.
Putra Budi Martin sendiri mendirikan Global Digital Prima (GDP) Venture di bawah Djarum pada 2010. GDP diketahui telah berinvestasi di Kaskus (forum online utama di Indonesia). Serta investasi ke BliBli, yakni situs e-commerce utama dengan lebih dari 30 juta kunjungan per bulan, menurut SimilarWeb.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: