Dirjen Pengendalian Pencemaran Pesisir dan Kelautan, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), MR Karliansyah secara tegas mengatakan, bahwa keberadaan sampah jenis plastik sekitar 37% dari total 1,2 juta ton di laut di Indonesia.
Menurutnya keberadaan sampah itu menjadi permasalah berat bagi semua negara dan sampah jenis plastik menjadi ancaman berat bagi kehidupan makhluk di laut karena keberadaan sampah tersebut.
“Samoah plastik yang sulit terurai oleh kita dan mejadi masalah besar bagi semua negara termasuk Indonesia. Contoh saja, banyak ikan di laut mati karena sampah ini (plastik),” tegas Karliansyah pada Warta Ekonomi usai acara "Coastal Clean Up" dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup di Pantai Bhinor Probolinggo, Selasa (25/9/2018)
Ia menyebutkan, pihak penelitian asal Prancis secara tegas menyatakan bahwa sampah di Indonesia merupakan peringkat ke dua terbesar di dunia. Karliansyah secara tegas menyatakan, bahwa penelitian yang dilakukan Prancis itu dianggap berlebihan dalam penilian sampah di Indonesia.
“Apa yang di lakukan penelitian dari Prancis cukup berlebihan sekali penilian sampah di Indonesia. Meraka itu salah dalam penelitiannya dan tentunya, kami akan protes nantinya,” kata Karliansyah.
Dikatakan Karliansyah, bahwa saat ini kondisi laut Indonesia masih cukup bagus, meskipun ada sampah plastik. Sumber sampah yang ada di laut terbagi menjadi dua, yakni sekitar 50-70% berasal dari daratan dan sisanya dari lautan sendiri, seperti dari kapal dan beberapa transportasi yang melewati lautan.
"Kami akan terus melakukan evaluasi, agar punya data dua tahun berturut-turut, serta untuk mencapai target pemerintah yang pada 2025 Indonesia bebas dari sampah plastik," sambungya.
Karliansyah berharap, upaya bersih-bersih pantai yang dilakukan di Pantai Binor dapat terus dilakukan masyarakat, dan menjadi kegiatan rutin, untuk mengurangi keberadaan sampah di laut.
Sementara itu, Direktur Operasi 1 PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) Sugianto mengatakan, tahun ini pihaknya dipercaya menjadi tuan rumah dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Tahun 2018, dan menjadikan Pantai Bhinor yang ada di kawasan PLTU Paiton sebagai lokasi Coastal Clean Up.
“Peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Coastal Clean Up semacam ini bukanlah yang pertama bagi PT PJB. Sesuai wujud kepedulian terhadap lingkungan, kami sudah berulang kali melakukan kegiatan serupa, dan bertekad untuk melaksanakan secara berkesinambungan demi terwujudnya pantai yang indah dan bersih,” kata Sugianto
Dalam mendukung gerakan beat plastic pollution ini, Sugianto mengatakan, pihaknya baru saja me-launcing program AKUSTIK (Ayo Kurangi Sampah Plastik). Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan perusahaan seperti; pembatasan penggunaan air minum kemasan ketika rapat dan event-event lainnya, penggunaan meeting snack dan lunch box yang plastic less, dan membatasi penggunaan tas plastik dengan memberikan reusable bag kepada setiap karyawan.
“Perusahaan juga membagikan tumbler kepada setiap karyawan agar terbiasa menggunakannya pada saat rapat maupun ketika berkegiatan di luar perusahaan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil