Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca-IPO, SAP Express Targetkan Laba Melonjak 50%

Pasca-IPO, SAP Express Targetkan Laba Melonjak 50% Kredit Foto: SAP Express
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Satria Antara Prima Tbk (SAP Express) pada tahun ini menargetkan laba bersih bakal meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan peroleh di 2017 lalu. Peningkatan tersebut terjadi setelah perusahaan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Presiden Direktur sekaligus pendiri SAP Express, Budiyanto Darmastono mengatakan bahwa hal tersebut sejalan dengan perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia. 

"Bisnis e-commerce di Indonesia semakin besar. Rencana e-commerce Korea yang masuk di Indonesia menurut saya itu besar sekali. Belum lagi perusahaan-perusahaan lain," katanya di Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Hingga kuartal pertama 2018, SAP Express telah mencatat peningkatan pendapatan sebesar 54,3% menjadi lebih dari Rp48,2 miliar dibandingkan dengan kuartal pertama 2017. Seiring dengan naiknya penjualan, laba bruto SAP Express pun meningkat 59,3% menjadi Rp10,8 miliar dari sebelumnya Rp6,8 miliar.

Adapun nilai aset SAP Express hingga akhir Maret 2018 tercatat sebesar Rp56,3 miliar, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu Rp44 miliar. Untuk current ratio, SAP Express mencatatkan sebesar 2,1 kali, gross profit margin sebesar 22,5%, dan perbandingan aset dengan liabilitas sebesar 1,2 kali.

Sekadar informasi, perseroan baru saja mencatatkan sahamnya di papan perdagangan BEI. Ketika perdana diperjualbelikan, saham SAP Express langsung melejit 124 poin atau 49,6% ke posisi Rp374 per saham dari harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) Rp250 per saham.

Budiyanto menyebutkan jika animo masyarakat terhadap IPO perseroan sangat tinggi, sehingga membuat pihaknya mematok harga Rp250 per saham. 

Perseroan dalam gelaran IPO menawarkan sebanyak 433,33 juta saham atau setara dengan 52% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Di mana, dana yang akan dikantongi perseroan mencapai sebesar Rp108,33 miliar.

"Dengan harga tersebut, kami memberikan ruang untuk perkembangan nilai perusahaan setelah listing dengan tetap memperhatikan kebutuhan penggunaan dana saat ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: