Pengembangan pendidikan vokasi menjadi hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah dalam menghadapi era digital. Kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam penguasaa teknologi dan kompetensi yang memadai menjadi kunci keberhasilan untuk bertahan di era ini.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengatakan, langkah pemerintah untuk menambahkan jurusan-jurusan baru, seperti virtual reality, 3D printing, design communication visual, e-commerce, sudah tepat. Ke depan, profesi dalam bidang inilah yang akan memiliki kesempatan lebih luas untuk ditekuni. Ada beberapa alasan mengapa skill di sektor ini perlu dikembangkan.
"Pertama, saat ini industri perbankan, kedokteran, security, dan lain-lain, semuanya akan mulai beralih mengikuti tren digital/komputerisasi yang dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan cepat. Didukung dengan infrastrukrur yang berkembang, maka pekerja yang memilliki skill dalam dunia digital, teknologi, e-commerce akan semakin dicari,” jelas dia dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (3/10/2018).
Selain akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, profesi di sektor ini dapat menciptakan pengusaha-pengusaha mandiri, dalam artian pekerja dengan skill ini bisa menjadi wirausahawan atau freelancer.
Mereka bisa bekerja tanpa terikat dengan perusahaan dan di mana saja, termasuk di rumah, karena tidak memerlukan kantor fisik. Fenomena ini akan memunculkan unit-unit usaha yang lebih mandiri.
Berikutnya, pekerja dengan keahilan di bidang digital/IT memiliki banyak pilihan karir. Lulusan dengan gelar IT dapat bekerja di banyak sektor dan menekuni berbagai profesi, mulai dari technical writer, web developer, IT director, programmer, data analyst dan lainnya.
"Karir dalam bidang ini memiliki peluang gaji yang cukup tinggi. Skill di bidang IT merupakan skill spesifik yang akan terus dibutuhkan sektor industri. Para perusahaan teknologi berlomba untuk merekrut tenaga ahli yang bisa selalu berfikir kreatif dan inovatif. Mereka tidak ragu untuk memberikan penawaran gaji yang tinggi bagi pekerja yang menguasai skill ini," ungkapnya.
Pengembangan skill ini seharusnya dapat ditujukan untuk memperkuat industri di Tanah Air. Keberadaan pekerja Indonesia yang memiliki skill yang memadai akan meningkatkan daya saing industri dan menambah nilai untuk kapasitas tenaga kerja itu sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: