Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dompet Dhuafa Kirimkan Dapur Keliling untuk Pengungsi Bencana Sulteng

Dompet Dhuafa Kirimkan Dapur Keliling untuk Pengungsi Bencana Sulteng Kredit Foto: Dompet Dhuafa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dompet Dhuafa menerjunkan Dapur Keliling (Darling) untuk membantu pemenuhan nutrisi para korban gempa Palu, Donggala, dan Sigi. Kemarin (Senin, 08/10/2018) Darling sudah memberikan 500 paket bubur kacang ijo, biskuit dan roti di Halaman Masjid Agung Kota Palu. Pada Selasa lalu (02/10/2018) pukul 22.00 WIB, Darling berangkat dari Jakarta menuju ke Pantoloan melalui jalur laut.

Koordinator Darling Dompet Dhuafa untuk respon gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah, Priyanto, mengatakan, Darling akan difokuskan pada pemberian makanan kepada para pengungsi.

"Dengan daya jelajahnya, Darling Dompet Dhuafa dapat menjangkau tempat-tempat pengungsian dengan akses terbatas. Terlebih untuk pengungsian yang belum terjamah bantuan makanan," jelas Priyanto, di Jakarta, Selasa (09/10/2018).

Tim aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa terus memberikan pelayan tanggap darurat dengan mendatangi para korban ke pos-pos pengungsian. Kebutuhan yang saat ini diperlukan para korban yaitu obat-obatan, logistik makanan dan minuman, pakaian maupun selimut, tenda, serta kebutuhan harian lainnya.

"Diharapkan adanya aktivitas dari para aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa, dapat meringankan para korban Gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi. Sehingga mereka dapat dengan cepat membangun kehidupan yang layak kedepannya," tutup drg. Imam Rulyawan, MARS., selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.

Hingga Senin sore ini, Senin (8/10/2018), korban tercatat 1.763 Jiwa meninggal, 62.359 Jiwa Mengungsi, 2.632 jiwa luka berat, 265 Korban Hilang, 152 korban masih diperkirakan tertimbun, dan 66.926 Rumah Rusak. Dari data yang masuk, untuk bangunan sekolah sebanyak 2.736 mengalami kerusakan, yang tersebar di 4 Kabupaten atau kota terdampak yaitu Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Muntong.

Tidak sedikit masyarakat, khususnya ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi korban gempa. Hal itu menjadi perhatian aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk terus menghadirkan asupan kebutuhan nutrisi sehari-hari para korban.

Melalui Pelabuhan Tanjung Priok, dapur keliling Dompet Dhuafa berlayar menuju Makassar. Diperkirakan selama 2 hari 2 malam berada di laut. Setelah sampai di Makasar, Dapur keliling Dompet Dhuafa melanjutkan perjalanan laut kembali untuk menuju pelabuhan Pantoloan, Palu. Jadwal keberangkatan diperkirakan pada Minggu (06/10/2018), pukul 15.00 WITA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: