Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permudah Akses Pembayaran Asuransi bagi Penyandang Disabilitas, Australia Gunakan Blockchain

Permudah Akses Pembayaran Asuransi bagi Penyandang Disabilitas, Australia Gunakan Blockchain Kapal tempur amfibi USS Bonhomme Richard bermanuver menuju pelabuhan di depan Gedung Opera Sydney di Australia, Kamis (29/6). Setelah upacara diatas kapal, dimulailah Talisman Saber 2017. latihan militer gabungan dua tahunan antara Amerika Serikat dengan Australia. | Kredit Foto: Reuters/David Gray
Warta Ekonomi, Sydney -

Sebuah lembaga sains federal Australia bekerja sama dengan salah satu bank komersial yang terangkum dalam "Big Four" di negara tersebut untuk menguji aplikasi blockchain yang bertujuan untuk mempermudah warga negara penyandang disabilitas untuk menyelesaikan pembayaran asuransi.

Commonwealth Bank of Australia (CommBank) dan Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) mengatakan dalam sebuah pengumuman pada Selasa (9/10/2018) bahwa keduanya sedang menguji bukti dan konsep sebagai bagian dari proyek blockchain yang dijuluki "Making Money Smart."

Tujuannya adalah memperkenalkan token blockchain dengan kontrak pintar ke Skema Asuransi Disabilitas Nasional atau National Disability Insurance Scheme (NDIS) negara sehingga peserta dan penyedia layanan dapat melakukan pembayaran berdasarkan kondisi yang ditentukan sebelumnya, seperti siapa yang dapat membelanjakan dana tertentu berdasarkan tenggat waktu.

CSIRO melanjutkan dengan menjelaskan bahwa alasan untuk memilih peserta dan penyedia layanan di NDIS untuk menjalankan uji coba adalah karena peserta skema memerlukan "kondisi pembayaran pribadi" yang tinggi.

"Di NDIS, peserta memiliki rencana individual yang dapat berisi beberapa kategori anggaran, masing-masing dengan aturan pembelanjaan berbeda. Aplikasi prototipe mendukung peserta untuk mengelola rencana mereka dengan memungkinkan mereka menemukan, memesan, dan membayar layanan dari penyedia layanan NDIS tanpa perlu dokumen atau tanda terima," ungkap pihak keduanya dalam sebuah rilis.

Sophie Gilder, kepala laboratorium inovasi blockchain CommBank, menambahkan bahwa jaringan terdistribusi dapat berbagi informasi dari peserta NDIS di berbagai pihak dan mengotomatisasi transaksi, yang memberikan pemerintah visibilitas arus uang yang lebih tinggi dan membantu mengurangi biaya untuk penyedia layanan.

Keduanya akan merilis laporan lebih lanjut untuk proyek Making Money Smart pada bulan November, yang akan merinci desain, manfaat, dan keterbatasan tes dengan saran untuk aplikasi masa depan lainnya.

Upaya bersama adalah eksplorasi blockchain terbaru yang dilakukan oleh kedua kelompok. Seperti yang dilaporkan oleh CoinDesk, CSIRO mengumumkan telah menyelesaikan uji global dari jaringan blockchain-nya sendiri yang diklaim mampu memproses 30.000 transaksi lintas batas per detik.

Berita itu juga mengikuti laporan baru-baru ini bahwa CommBank bekerja dengan Kelompok Bank Dunia dan telah mengumpulkan $81 juta untuk obligasi yang diterbitkan oleh keduanya melalui jaringan blockchain yang dikembangkan oleh CommBank.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: