Indonesia memiliki 4 perusahaan rintisan sekelas unicorn, salah satunya adalah Traveloka. Perusahaan tteknologi penyedia jasa travel dan lifesttyle booking untuk destinasi lokal dan internasional itu tidak menjadi unicorn hanya dalam waktu yang singkat. Ada kisah di balik keberhasilan salah satu unicorn Indonesia tersebut.
Country Market Manager Traveloka, John Safenson, mengatakan, pada Februari 2012, Traveloka hanya dibangun sebagai start up agregator. Jadi, situsnya hanya dijadikan pembanding harga tiket pesawat dari satu maskapai dengan maskapai lainnya. Dengan begitu, para konsumen dapat dimudahkan untuk memilih maskapai mana yang akan mereka gunakan berdasarkan harga.
"Waktu itu CEO dan founder kami dari luar negeri mengalami kesulitan dalam memesan tiket pesawat saat ingin ke Indonesia, ia harus telepon ke pihak maskapai hanya untuk mengetahui harga tiket. Jadi, dibuatlah situs Traveloka," kata John di Jakarta, Senin (15/15/2018).
Setelah itu, Traveloka berkembang menjadi situs untuk memesan tiket pesawat. Tepatnya pada April 2013, konsumen sudah bisa memesan dan membayar tiket pesawat. Perjalanan Traveloka pun terus berlanjut sampai ke tahun berikutnya.
"Setelah membuka layanan pembelian tiket pesawat di 2013, kami menambah layanan akomodasi pada Juli 2014. Waktu itu juga diluncurkan aplikasi di Android dan iPhone," ungkap John.
Di tahun berikutnya, tepatnya pada Desember 2015, Traveloka membuka kantor di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Di negara-negara tersebut terdapat tim Traveloka yang mengelola kantor.
"Ada tim marketing, produk, finansial, HRD, dan yang berhubungan dengan mitra bisnis di negara yang bersangkutan. Pembayaran pun bervariasi, disesuaikan dengan keadaan negara-negara tersebut," jelas John kepada pers, Senin (15/10/2018).
Memasuki tahun 2017, Traveloka menambah berbagai produk, seperti atraksi, aktivias, data internet dan pulsa, dan sebagainya. Banyak pula pengembangan dalam aplikasi yang dilakukan Traveloka pada saat itu.
"Sampai 30 juta pengguna aplikasi, salah satu produknya data internet dan pulsa iu sering dimanfaatkan konsumen dalam bepergian. Kalau mau ke luar negeri tidak perlu mengganti kartu SIM, cukup pakai kartu SIM Indonesia lalu isi data internet dan jadwalkan sesuai waktu kita sampai di luar negeri," jelas John.
Dampak dari pengembangan-pengembangan tersebut membuat Traveloka terpilih menjadi Official Broadcaster World Cup 2018 pada Maret lalu. MEreka ditunjuk untuk mendistribusikan lisensi menonton bersama ke hotel-hotel mitra World Cup di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: