Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Berada di Peringkat Tengah dalam Nilai Indeks Keselamatan Tertinggi di Dunia

Indonesia Berada di Peringkat Tengah dalam Nilai Indeks Keselamatan Tertinggi di Dunia Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia menempati peringkat rata-rata di posisi ke-82 dalam nilai indeks keselamatan tertinggi di dunia. Dengan nilai tetap stabil dalam beberapa tahun terakhir di angka 64 pada skala 0-100, dengan 100 adalah nilai tertinggi. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kondisi sosial ekonomi dan langkah-langkah keamanan preventif yang masih berkembang. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi menengah di negara-negara di Asia Tenggara.

UL (Underwriters Laboratories), sebuah perusahaan riset keselamatan global, memberikan gambaran kinerja keselamatan relatif suatu negara berdasarkan tiga penggerak keselamatan yang terukur: penggerak institusional (misalnya, ekonomi dan pendidikan), kerangka kerja keselamatan (peraturan-peraturan yang sedang berlaku dan infrastruktur keselamatan), serta safety outcomes (cedera dan kematian yang tidak disengaja). Terdapat 187 negara yang disurvei dan masing-masing mendapatkan angka penilaian Indeks Keselamatan keseluruhan dalam skala nol sampai 100.

Direktur Data Sains–Underwriters Laboratories, David Wroth, menyebutkan misinya adalah untuk mewujudkan lingkungan kehidupan dan lingkungan kerja yang aman bagi orang-orang di Indonesia dan di seluruh dunia, serta ikut berkontribusi dalam bidang kesehatan dan keselamatan publik.

“Temuan kami menggambarkan bahwa Indonesia dapat mempertahankan kinerjanya untuk meningkatkan tingkat keselamatan. Tujuan kami adalah untuk ikut berkontribusi dalam pengambilan keputusan terkait isu-isu keselamatan oleh pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya di Indonesia, serta untuk mendukung identifikasi prioritas investasi untuk meningkatkan tingkat keselamatan," ungkap David Wroth dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Temuan UL Safety Index™ menunjukkan beberapa indikator utama yang berkontribusi terhadap kestabilan indeks keselamatan di Indonesia.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat terus membantu meningkatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat. PDB per kapita Indonesia meningkat sebesar 5,07% pada tahun 2017 menurut Badan Pusat Statistik (BPS), dan sejumlah besarnya telah diinvestasikan kembali untuk infrastruktur dan program yang lebih baik. Ketika pendapatan individu meningkat, warga negara Indonesia dapat membeli produk yang lebih berkualitas dan lebih aman.

Kedua, upaya Indonesia dalam menerapkan berbagai aturan terkait standar keselamatan berkontribusi pada tingkat indeks keselamatan di Indonesia. Misalnya, Indonesia telah menerapkan aturan pembangunan dan keselamatan untuk mengomunikasikan dan menegakkan standar desain dan konstruksi minimum.

Standar-standar ini juga termasuk persyaratan yang harus dipenuhi untuk bahan baku, komponen, produk, dan sistem. Partisipasi Indonesia dalam Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dan penggunaan yang tepat dari persyaratan standardisasi dalam merancang peraturan keselamatan, memberi Indonesia nilai maksimum 100 dalam kode dan standar.

Indonesia mendapatkan nilai rata-rata 49 pada sektor Lembaga dan Sumber Daya (Institutions and Resources Driver). Angka ini ada dalam kisaran normal rata-rata global. Berbagai indikator dalam sektor ini bervariasi dari nilai 41 hingga 57, dengan kekayaan (wealth) memiliki nilai terendah dan pendidikan (education) tertinggi. Nilai pada sektor ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya institusional, manusia, dan keuangan untuk menghindari kemungkinan terjadinya cidera yang tidak disengaja.

Belanda dan Norwegia, diikuti oleh Australia, Swedia, dan Kanada, memiliki nilai UL Safety Index™ tertinggi. Sementara itu, Singapura, Malaysia, dan Filipina memegang nilai indeks keselamatan tertinggi di Asia Tenggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: