Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset Adira: Indeks Keselamatan Berkendara Mencapai 76%

Riset Adira: Indeks Keselamatan Berkendara Mencapai 76% Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) secara konsisten mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian akan keselamatan jalan. Melalui IRSA (Indonesia Road Safety Award), Adira Insurance memberikan apresiasi kepada kota dan kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola keselamatan jalan terbaik.

Namun tahun ini, menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19, Adira Insurance melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaan IRSA demi mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh peserta, serta mendukung instruksi pemerintah untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Permudah Asuransi Digital, BRI Insurance Gandeng Futuready

Direktur Adira Insurance Wayan Pariama mengatakan Adira Insurance telah melakukan studi pemetaan profil keselamatan jalan di 15 kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Road Safety Behavior Research.

“Berbeda dari program IRSA sebelumnya, riset tahun ini berfokus pada perilaku berkendara masyarakat Indonesia yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku,” kata Wayan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Wayan mengungkapkan riset dilakukan dalam periode tiga bulan sejak Oktober 2020. Riset dilakukan berdasarkan 1.500 responden yang tersebar di 15 Kota besar di Indonesia, yaitu; DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar.

Hasil riset menunjukkan bahwa rata-rata indeks keselamatan berkendara di Indonesia mencapai 76%. Nilai tersebut didapat dari aspek pengetahuan/knowledge mencapai 87%, aspek sikap/attitude mencapai 83% serta aspek perilaku/behavior memiliki indeks terendah yaitu 58%.

“Kami berharap riset ini dapat membantu mendefinisikan indeks keselamatan berkendara dari pemetaan profil berkendara masyarakat Indonesia dan mengukur risiko dari perilaku masyarakat Indonesia di jalan. Risiko dalam temuan ini tentunya harus dikelola untuk dapat mewujudkan keselamatan jalan. Kami juga berharap riset ini dapat menjadi inspirasi maupun referensi bagi Pemerintah, komunitas, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta lainnya dan masyarakat untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang lebih baik di Indonesia,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: