Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Ricky Perdana Gozali, mengklaim penjualan kain karawo tahun 2018 ini mengalami kenaikan mencapai 150%.
Ricky mengungkapkan bahwa hal itu tidak terlepas dari upaya perluasan akses pasar dan promosi yang terus digencarkan baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Karawo satu dari 14 kerajinan Indonesia yang menjadi seragam khusus panitia dan peserta Bank Indonesia pada IMF World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa II Bali beberapa waktu lalu. Perlu diketahui acara ini diikuti oleh 34.000 tamu VIP internasional," ujar Ricky saat Festival Karawo 2018, Sabtu (20/10/2018).
Sejak delapan tahun terakhir, BI Perwakilan Gorontalo menjadi motor penggerak pemberdayaan pengrajin dan promosi kain sulaman tangan itu ke berbagai kegiatan.
Ricky menilai di awal-awal pengembangannya, masalah karawo ada pada SDM dan perluasan akses pasar yang masih minim. Masalah itu, lanjutnya, bisa diatasi dengan adanya pelatihan, bantuan peralatan teknis serta promosi dan akses pasar karawo yang semakin luas.
Hal itu sejalan dengan dukungan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kumperindag dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Gorontalo.
"Kain karawo bahkan berpartisipasi dalam tiga ajang pameran dan fashion show terbesar tingkat internasional yaitu di New York Fashion Weak 2018, IMM Fashion Show Paris 2018 serta Product Exhibition New York 2018," tambahnya.
Festival Karawo 2018 diisi dengan karnaval dari perwakilan berbagai instansi serta pemerintah daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
Selain itu ada penampilan busana karawo dari sejumlah desainer dan pengrajin lokal. Ada juga lomba mengiris dan mencabut serat kain, yang merupakan bagian tersulit dari proses menyulam karawo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: