Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Steve Jobs Secara Sistematis Budayakan Kreativitasnya, Berarti Anda Juga Bisa

Steve Jobs Secara Sistematis Budayakan Kreativitasnya, Berarti Anda Juga Bisa Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merek Apple identik dengan desain produk kreatif serta menarik bagi artis kreatif. Ini sebagian besar berkat karya Steve Jobs, yang kreativitasnya menjadi kekuatan penuntun dalam pendekatannya terhadap kepemimpinan, desain produk, dan pemasaran.

Meskipun tidak ada keraguan bahwa Jobs memiliki otak yang kreatif secara alami, berkat penelitian modern, kita dapat melihat bahwa kesenian Jobs juga disebabkan oleh praktik yang dapat diadopsi oleh setiap wirausaha untuk meningkatkan pemikiran kreatif.

Meningkatkan kreativitas sangat penting dalam dunia teknologi dinamis saat ini. Perusahaan yang gagal untuk terus berinovasi akan cepat menjadi usang. Kreativitas sangat penting bagi wirausahawan untuk menjaga terhadap gangguan dan mempertahankan relevansi.

Berikut adalah tiga metode yang digunakan Jobs, yang dikutip Redaksi Warta Ekonomi dari Entrepreneur.com, metode ini untuk meningkatkan kreativitasnya yang dapat Anda terapkan:

Mengejar beragam kepentingan

Setelah putus kuliah, Jobs memutuskan untuk mengejar kelas yang menarik baginya, seperti kaligrafi. Meskipun tidak ada tujuan praktis dari pengambilan kelas ini, ia menceritakan bagaimana kelas itu bertanggung jawab atas tipografi indah Macintosh.

“Kreativitas hanya menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Terlihat jelas bagi mereka setelah beberapa saat,” kata Jobs.

Kita juga bisa belajar dari Jobs tentang tetap fokus dengan beragam pencarian. Dia berkata, "Inovasi mengatakan tidak sampai 1.000 hal."

Meskipun bermanfaat untuk menyulap berbagai kepentingan sampai titik tertentu, ini harus diimbangi dengan disiplin untuk mengatakan "tidak" pada apa yang akhirnya bisa menjadi gangguan dari prioritas utama seseorang.

Berjalan

Dalam buku Becoming Steve Jobs, Brent Schlender mencatat bahwa Jobs sering melakukan brainstorming berjalan dengan orang lain. Penelitian sekarang menegaskan bahwa jalan-jalan Jobs dapat membantu membuka wawasan kreatif.

Sedangkan di dalam buku Neuorwisdom, peneliti neuroscience Mark Waldman dan Chris Manning menunjukkan perbedaan dalam aktivitas otak antara “pengambilan keputusan” dan “pikiran kreatif.” Ketika seseorang fokus pada tugas dan bekerja untuk menyelesaikan suatu tujuan, dia menggunakan aktivitas otak pengambilan keputusan.

Ketika seseorang mendapat ide secara tiba-tiba ketika ia mengerjakan tugas dan melibatkan pikiran kreatif dengan membiarkan aktivitas pengembaraan pikiran seperti melamun.

Pengusaha dapat berjalan kaki baik sendiri maupun berkelompok, untuk meningkatkan pemikiran kreatif mereka. Ketika terjebak pada tugas tanpa solusi yang jelas, berjalan sebentar dapat menjadi katalis sempurna untuk memunculkan ide kreatif. Jika berjalan bukanlah pilihan, cara alternatif untuk melibatkan pikiran kreatif adalah mengambil jeda sejenak dari tugas terfokus untuk memungkinkan diri Anda waktu untuk relaksasi dan melamun.

Meditasi

Setelah putus kuliah di Reed College, Jobs menghabiskan beberapa bulan di India di mana ia menemukan dan memeluk praktik meditasi Buddhis Zen. Jobs begitu terpesona dengan Zen yang dianggapnya pindah ke Jepang untuk melanjutkan latihannya.

Jobs mengatakan kepada penulis biografinya Walter Isaacson, "Jika Anda hanya duduk dan mengamati, Anda akan melihat betapa gelisahnya pikiran Anda. Jika Anda mencoba untuk menenangkannya, itu hanya memperburuk keadaan, tetapi seiring berjalannya waktu itu akan menjadi tenang, dan ketika itu terjadi, ada ruang untuk mendengar hal-hal yang lebih halus - saat itulah intuisi Anda mulai berkembang dan Anda mulai melihat hal-hal dengan lebih jelas dan berada di masa sekarang lebih banyak."

Praktik meditasi Jobs membantunya mengembangkan kreativitas. Praktik-praktik meditatif, seperti "pelatihan pemantauan terbuka,"  mendorong pemikiran yang berbeda, suatu proses yang memungkinkan lahirnya banyak ide baru, yang merupakan bagian kunci dari inovasi kreatif.

Hal itu tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga dapat membantu mengembangkan empati. Itu adalah empati Jobs dengan pelanggan yang memberinya wawasan untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan, bahkan jika pelanggan tidak dapat menggambarkan apa yang mereka inginkan. Pengusaha dapat berlatih meditasi kesadaran untuk meningkatkan kreativitas mereka, meningkatkan kecerdasan emosional dan mengurangi stres.

Terapkan ketiga praktik ini, dan perkenalkan mereka ke tim Anda untuk mendapatkan keunggulan kreatif yang Anda butuhkan di pasar yang menuntut saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: