Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semua Partai di Indonesia Punya Ideologi Sama?

Semua Partai di Indonesia Punya Ideologi Sama? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang bagi Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) menilai akan lebih baik, bahkan bila dibanding negara Asia lainnya. Salah satu penyebabnya karena hampir tidak ada perbedaan ideologis antar partai politik yang bakal bertarung merebut suara pemilih.

"Jadi Pemilu di Indonesia relatif lebih baik tentunya dibanding, tentunya tidak semua, (tapi) di banyak negara di Asia ini. Tidak pernah ada konflik apa-apa selama pemilu kita," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Ia juga setuju adanya ambang batas parlemen untuk para partai politik. Namun dengan pembatasan tersebut banyak orang yang pindah ke partai politik lainnya. Hal itu karena merasa partai yang dilakoninya bakal kalah dan tidak masuk pada ambang batas tersebut yakni 4%.

"Jadi lebih baik pindah saja ke partai yang lebih besar yang bisa masuk, itu trennya," katanya.

Ia menambahkan, saat ini hampir semua partai politik tidak memiliki perbedaan ideologis. Berbeda dengan zaman dahulu di mana partai politik sangat identik dengan ideologi partai.

"Zamannya Bung Karno ada Nasakom, nasional agama komunis. Sekarang hampir semuanya jadi nasional religius. Partai nasional Golkar PDIP kadang-kadang lebih duluan Isra Miraj dibanding dengan PPP contohnya. Atau PPP lebih duluan, atau partai agama (Islam) lebih duluan natal di Manado dibandingkan partai nasional," jelasnya.

Ia melanjutkan, perilaku dan ideologi kader partai politik saat ini hampir sama semua. Dengan demikian masyarakat memilihnya berdasarkan rekam jejak para kader parpol di parlemen. Politik pun akhirnya tergantung siapa parpol yang kuat dan kadernya dapat menarik massa sebanyak mungkin.

"Siapa yang punya banyak TV itu sangat berpengaruh. Setelah itu semua partai punya pasukan siber. Itu yang mempengaruhi kemudian orang," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: