Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku Industri Asuransi Kumpul, Ini Isu yang Sedang Hangat

Pelaku Industri Asuransi Kumpul, Ini Isu yang Sedang Hangat Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bersama pemerintah dalam acara 24th Indonesia Rendezvous (IR) ingin menyadarkan para pelaku industri asuransi untuk menyadari tentang pentingnya realitas yang terjadi akibat bencana alam dan cara menyikapinya dari perspektif global maupun domestik di masa mendatang.

Dadang Sukresna, Ketua AAUI mengatakan bahwa dalam acara tersebut diskusi tentang tren asuransi, mengidentifikasi berbagai potensi dan poin-poin pembelajaran akan sangat menarik karena mendiskusikannya bersama para pembuat kebijakan. 

"Dunia kini menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks ditandai dengan perubahan lanskap ekonomi dan demografi, inovasi teknologi, perubahan perilaku dan ekspektasi, hingga kehadiran disrupsi yang kuat. Oleh karena itu, para pelaku industri dunia baiknya kembali fokus pada hal-hal prinsip seperti top line sales, keuntungan batas bawah, dan bagaimana mengatasi tantangan dan kompetisi yang dinamis," ucapnya di Nusa Dua Bali, Kamis (25/10/2018).

Sementara itu, Riswinandi, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Non-Bank OJK menyoroti beberapa isu yang berharap menjadi perhatian para peserta dan asosiasi. Antara lain, tak terkontrolnya praktik engineering fee, memperluas produk tidak hanya fokus pada asuransi kendaraan bermotor dan properti, isu terhadap IFRS 17 Insurance Contract, dan keberlanjutan atas bisnis suretyship sebagai hasil dari implementasi Pakta Penjaminan (Guarantee Act), dan mendukung penuh peningkatan profesi aktuaris di perusahaan.

"Kembali pada tema 24th IR, kami ingin mendengar semangat para pelaku industri untuk mengarahkan pertumbuhan berkelanjutan terhadap industri asuransi umum," ujar Riswinandi. 

Lebih lanjut, Riswinandi percaya meningkatnya industri asuransi umum akan dapat lebih terakselarasi dan kompetitif di masa depan dengan memperhatikan poin-poin seperti menjalankan bisnis dengan sehat, adil, dan bijaksana lewat pengaplikasian manajemen risiko, mendorong sumber daya manusia yang aktif dan profesional, baik sebagai agen, penjamin, dan aktuaris yang berkualitas dan berintegrasi.

Selain itu, juga memaksimalkan kantor cabang untuk mendorong literasi dan penetrasi asuransi umum, mendorong penciptaan produk-produk asuransi untuk menjawab kebutuhan masyarakat, melebarkan saluran distribusi untuk menjangkau seluruh lapisan masyakarat, terutama yang berbasis teknologi, meningkatkan kualitas retensi dan penyimpanan risiko, serta memenuhi kapasitas asuransi domestik guna mengoptimalkan aktivitas penjaminan.

"Kemudian menyediakan pelayanan yang excellent kepada pelanggan, khususnya dalam proses klaim untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat," pungkasnya.

Hari pertama 24th IR dilanjutkan dengan panel diskusi terkait asuransi katastropik tentang bagaimana pandangan global, lokal, dan menyikapinya di tahun mendatang, lalu dilanjutkan dengan CEO Gathering bersama regulator dengan tema yang disorot pemerintah. Esok hari, Jumat (26/10/2018), panel diskusi akan berlanjut dengan tema Improvements from Within.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: