Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ketua Pusat Kajian Literasi Media, Afriadi Rosdi mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah tidak penting lagi bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menegaskan hal tersebut terkait surat edaran untuk mengoptimalkan kampanye Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Pertama, Prabowo sudah tak laku dijual, tidak bisa lagi mengangkat elektabilitas Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Jadi, partai-partai pendukung, termasuk PKS, hanya akan menghabiskan energi jika mengampanyekan Prabowo,” jelasnya, Minggu (28/10/2018).
Lanjutnya, Ia mengatakan jika mengampanyekan Prabowo, PKS tidak akan membawa manfaat berarti dalam menembus Parliamentary Threshold (PT).
“PKS menganggap Pileg lebih penting dibanding Pilpres. Prabowo-Sandi silakan saja kalah asal PKS bisa menembus PT. Sebaliknya, meskipun Prabowo Sandi menang tapi PKS gagal menembus PT, itu tetap saja kiamat bagi PKS karena eksistensi mereka sebagai partai jadi punah,” paparnya.
Lanjutnya, Ia menilai saat ini PKS sedang galau terkait hasil survei yang menyebut PKS terancam tidak bisa memenuhi target 4% PT. Parahnya, dibeberapa daerah kesoliditan kader PKS semakin hari semakin memperihatinkan.
“Pengurus PKS di berbagai daerah sudah mengundurkan diri dan lebih semangat membesarkan Garbi (Gerakan Arah Baru Indonesia) yang diinisiasi Anis Matta, Fahri Hamzah, dkk yang disingkirkan oleh pemegang tampuk kekuasaan PKS sekarang,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil