Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Perubahan Tren Belanja Konsumen di Era Digital, GoToMalls Terapkan Omnichannel

Hadapi Perubahan Tren Belanja Konsumen di Era Digital, GoToMalls Terapkan Omnichannel GoToMalls | Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski tingkat penjualan ritel di Indonesia masih didominasi physical store (toko ritel offline), tetap saja terjadi pergeseran tren yang membuat perilaku konsumen berubah. Berdasarkan riset yang dirilis McKinsey pada 2018, sebesar 94% konsumen di dunia sudah melibatkan internet dalam berbelanja. Kini, mayoritas konsumen di dunia menggunakan internet dalam kegiatan berbelanjanya.

Pendiri dan CEO GoToMalls Bruno Zysman berpendapat, sekitar 20% konsumen melakukan riset secara online lebih dulu sebelum membeli suatu produk pada ritel offline, sedangkan 30% lainnya melihat dan mencoba produk di toko offline dan membelinya melalui saluran online. Hal tersebut didukung pula dengan penetrasi pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 50% penduduknya, yakni sekitar 132,7 juta (per Januari 2018).

"Hal ini memang menjadi gambaran dari pembeli generasi baru dengan kebiasaan berbelanja yang telah berubah, di mana Gen X tidak hanya datang ke toko fisik untuk melihat harga, namun lebih dari itu mereka mencari pengalaman (berbelanja), di sisi lain, milenial cenderung lebih menyukai pembelian secara instan," kata Bruno dalam pernyataan tertulis, Selasa (30/10/2018).

Oleh karena itu, untuk menarik daya beli konsumen di toko ritel fisik, pemilik ritel harus mampu melakukan perubahan pada toko fisik agar pengalaman berbelanja konsumen meningkat. Perubahan tersebut dapat diwujudkan lewat inovasi teknologi atau pun nonteknologi. Contoh inovasi tersebut telah dilakukan oleh beberapa brand ternama di dunia, seperti Nike yang menyediakan arena jogging di dalam toko agar konsumen bisa mencoba sepatunya lebih dulu. Ada pula Nespresso yang memberikan kesempatan pada konsumen untuk mencicipi secangkir kopi sebelum membelinya.

"Kami melihat pergeseran tren tersebut sebagai potensi besar untuk industri ritel Indonesia. Untuk itu, kami sebagai startup retail tech yang terus melahirkan inovasi untuk menjadi jembatan antara potensi tersebut dengan pengalaman berbelanja secara langsung di toko ritel fisik," kata Bruno lagi.

Menurutnya, dengan begitu, industri ritel konvensional dapat terus mengikuti perkembangan teknologi. Caranya, dengan memanfaatkan Omnichannel sebagai saluran pemasaran. Omnichannel menitikberatkan pengalaman konsumen dalam berbelanja, baik dengan menggunakan saluran offline maupun online.

Bruno berpendapat, "Menghadirkan pengalaman berbelanja bagi konsumen di toko fisik merupakan tantangan tersendiri untuk para peritel, sebab hal itu lah yang mampu membedakan mereka dengan e-commerce. Omnichannel adalah jawaban untuk tantangan itu."

Dengan pengalaman berbelanja di toko ritel fisik yang akan diberikan Omnichannel kepada konsumen, pemasarannya menjadi peluang yang harus dimanfaatkan para peritel. Karena lewat hal tersebut, akan ada penawaran pengalaman yang berbeda ketika konsumen belanja di toko fisik. Hal itu akan menjadi daya tarik agar konsumen datang ke toko peritel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: